Life Is A Book - Berbagi inspirasi dan kreasi lewat kata. Mengisi lembaran kehidupan dengan cerita dan kisah. Sebuah kumpulan memoar kehidupan dalam jejak waktu dan ruang. Selamat menjelajah dan menikmati petualangan literasi dalam setiap alurnya - Life Is A Book

Saturday, January 23, 2010

Cintai Sejarah Bangsa

Cintai Sejarah Bangsa
By. Daniel Hermawan

Menurut penelitian yang dilakukan sejumlah mahasiswa di Indonesia, kunjungan remaja ke museum tergolong sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kita patut prihatin terhadap rasa cinta kita terhadap sejarah bangsa. Remaja lebih suka menghabiskan waktunya di mal daripada berkunjung dan melihat benda-benda peninggalan masa lampau. Pemerintah mencanangkan tahun 2010 sebagai tahun kunjungan museum untuk menumbuhkan kecintaan kita sebagai masyarakat Indonesia terhadap sejarah bangsa.

Saya tertarik dengan keraton dan museum Surakarta yang sekolah saya kunjungi pada widyawisata lalu. Di sana, kami melihat benda-benda peninggalan sejarah yang tidak ternilai harganya. Yang membuat saya kagum adalah perawatan yang dilakukan penjaga keraton agar benda berusia ratusan tahun itu tetap utuh seperti asalnya. Tentu merawat benda bersejarah membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan tanggung jawab yang tinggi. Kami juga diajak menelusuri jejak sejarah lewat benda mati yang menjadi saksi bisu peristiwa di masa lampau. Begitu banyak hal yang bisa dipelajari dari keraton Surakarta ini.

Di Bandung, kita dapat menemukan berbagai benda purbakala dan budaya Indonesia di Museum Geologi, Museum Asia Afrika, Museum Sri Baduga, dan berbagai museum lainnya. Sebagai remaja, seringkali kita malas mengunjungi museum. Kita sering berpikir toh museum cuma begitu-begitu saja. Tidak ada yang dapat dibeli dan dinikmati bersama teman. Alasan itu memang menjadi pola pikir remaja saat ini.

Coba bayangkan bila tidak ada museum di Indonesia. Barang-barang bernilai historis dibiarkan begitu saja tergeletak. Tentu keutuhan dan daya tahan barang itu semakin berkurang, bukan. Akhirnya, benda bersejarah hilang begitu saja dijual oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kita pun tidak dapat melihat peninggalan sejarah generasi terdahulu secara nyata lewat benda-benda tersebut. Hal ini tentu sangat tidak kita harapkan.

Saya berharap tahun 2010 sebagai tahun kunjungan museum ini dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih mencintai sejarah bangsa. Saya mengacungkan jempol untuk museum luar negeri, seperti Museum Louvre di Perancis yang terawat dan tertata dengan rapi. Indonesia yang memiliki berbagai kekayaan sejarah, tentu harus mengemas museum dengan menarik agar menjadi media yang informatif dan edukatif bagi pelajar. So, kita sebagai remaja sudah sepatutnya mencintai dan menjaga warisan bangsa dengan mempelajarinya. Jadikan museum sebagai sarana pembelajaran mata pelajaran Sejarah interaktif yang menarik.

No comments:

Post a Comment