Gramedia Blog Competition
Pesan
Pluralisme dari Gereja Ayam
Gereja Ayam |
Ketika ditanya pertama kali tentang
wisata di Kabupaten Magelang, sebagian besar orang yang saya temui menjawab
Candi Borobudur yang menjadi candi Buddha terbesar di Indonesia. Berhubung saya
sudah pernah ke Candi Borobudur, saya pun mencoba sebuah lokasi wisata baru di
Kabupaten Magelang. Apalagi kalau bukan Gereja Ayam yang dikenal juga dengan
rumah doa Bukit Rhema yang terletak tidak jauh dari Candi Borobudur.
Akses Jalan Menuju Gereja Ayam |
Tempat Parkir Kawasan Rumah Doa Bukit Rhema |
Akses jalan menuju Gereja Ayam ini
cukup terjal karena jalan yang ada masih sebatas jalan khas pedesaan untuk
melintas. Sesampainya di lokasi Gereja Ayam, terdapat tempat parkir dan kita
bisa menggunakan jasa jip jika tidak ingin berjalan kaki menanjak ke atas yang
cukup melelahkan. Setelah mendaki perjalanan menanjak yang cukup curam dan
melelahkan, akhirnya saya sampai di Gereja Ayam yang berbentuk sangat unik.
Gereja ini konon didirikan pada tahun 2000 oleh Daniel Alamsjah, namun
pembangunannya sempat dihentikan karena kendala biaya.
Petunjuk Arah Menuju Kawasan Wisata Bukit Rhema |
Interior Dalam Gereja Ayam |
Meskipun usianya sudah tua, Gereja
Ayam yang terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah ini menjadi salah satu tempat syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2
yang romantis antara Cinta dan Rangga. Sebagai wisatawan domestik, saya harus
membayar tiket masuk seharga Rp 5.000,00 sebelum memasuki kawasan Gereja Ayam
yang unik.
Pemandangan dari Puncak Gereja Ayam |
Setibanya di dalam gereja,
pembangunan masih berlangsung dan terdapat momen-momen pembangunan yang
dilakukan oleh pemilik Gereja Ayam lewat beberapa pameran foto. Gereja ini
terdiri dari 3 lantai, di mana terdapat ukiran menarik yang berisi pesan
perdamaian, jauhi narkoba, dan kebahagiaan yang inspiratif. Setelah menaiki
sejumlah anak tangga, saya pun sampai di puncak Gereja Ayam, di mana kita dapat
melihat Candi Borobudur dari ketinggian. Tak hanya itu, pemandangan yang
ditawarkan pun sangat menakjubkan dan mendebarkan karena angin yang bertiup
kencang dan udara yang sejuk berhembus di bagian “kepala” Gereja Ayam ini.
Bilik Doa untuk Semua Umat Beragama |
Setelah menikmati bagian atas Gereja
Ayam, saya pun beranjak ke bagian ekor, di mana terdapat ruang bawah tanah yang
berisi bilik doa. Setiap bilik doa diberikan karpet untuk memanjatkan doa pada
Sang Pencipta. Salah satu hal unik yang ada di dasar Gereja Ayam ini adalah
adanya mushola bagi pemeluk agama Islam. Tak hanya itu, bilik doa ini pun dapat
dipergunakan oleh semua umat beragama, tak hanya terbatas pada Kristen ataupun
Islam.
Akses Masuk Menuju Ruang Doa |
Kunjungan ke Gereja Ayam ini menjadi
sebuah pesan tersendiri bagi saya bahwa pluralisme atau keberagaman itu
hendaknya tidak saling meniadakan satu dengan yang lainnya, melainkan
melengkapi dan membangun keberagaman tersebut menjadi sebuah kolaborasi yang
saling menguatkan. Saya menangkap sebuah pesan kebaikan bagi umat beragama di
Gereja Ayam, di mana tempat ibadah adalah milik semua umat yang memanjatkan doa
pada Sang Pencipta terlepas dari apapun agama yang dianut.
Penulis di Gereja Ayam |
Bersama Wisatawan Asing dari Jerman yang Berkunjung ke Gereja Ayam |
Sungguh Gereja Ayam merupakan salah
satu tempat wisata di Kabupaten Magelang yang layak dikunjungi dengan
keindahan, kekhusyukan, serta pesan pluralisme yang coba disampaikan dari
cita-cita sang pembangun. Jika berkunjung ke Gereja Ayam, pastikan untuk
memakai jaket karena angin yang berhembus cukup kencang, khususnya di bagian
puncak Gereja Ayam. Jika ingin bersantai, terdapat kafetaria yang terletak di
bagian atas ekor Gereja Ayam untuk menikmati keindahan Kabupaten Magelang dari
ketinggian. Selamat berwisata dan menikmati pesona Kabupaten Magelang di Gereja
Ayam!
Berikut video singkat tentang keunikan Gereja Ayam
~
oOo ~