Lomba Penulisan Artikel di Blog 71 Tahun Epson
Tema : “Bersama Epson Memajukan Bangsa”
Menggapai Mimpi Bersama Epson L Series
Menulis itu bagaikan sinar mentari. Tatkala tulisan itu jadi, ia dapat memberikan kontribusi yang besar bagi umat manusia. Tulisan tak pernah memandang siapa yang membaca, tulisan akan memberikan manfaat tersendiri bagi orang yang mungkin tidak dikenal penulisnya. Sama halnya dengan sinar mentari, tulisan itu bisa menjadi pembangkit tenaga listrik tenaga surya atau menyebabkan kekeringan di sebuah daerah. Tergantung dari bagaimana cara kita menginterpretasikan sebuah tulisan yang kita baca sehari-hari.
Menulis adalah salah satu kegiatan favoritku. Tatkala kesepian melanda, hati gundah gulana, dan rasa gembira yang membuncah hadir, berbagai kata akan bermunculan dan menunggu untuk dituliskan. Sang penulis ini tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada karyanya. Entah akan bernasib mujur layaknya J.K. Rowling dengan Harry Potternya atau sekadar menjadi tumpukan tulisan usang yang memenuhi sudut ruangan. Aku hanya bisa menggoreskan pena di kertas, mengetik kalimat di keyboard, dan berharap begitu banyak orang yang terinspirasi dengan tulisan yang ku buat.
Namun tulisan hanya akan menjadi tulisan tatkala ia tak disebarluaskan atau dibaca oleh banyak orang. Tatkala harga mencetak mahakarya itu tak bersahabat dengan kantong, apalagi dalam jumlah besar, perlahan mimpi itu surut. File-file tulisan itu hanya tersimpan di folder Karyaku tanpa ada seorangpun yang bisa menikmati dan memahaminya. Produktivitas pun menurun dan pada akhirnya menulis hanya menjadi kepuasan batin semata. Tanpa memberikan kontribusi untuk memajukan bangsa lewat tulisan yang dibuat.
Tatkala rasa untuk berbagi itu mulai sirna karena terkendala biaya, Epson hadir memberikan secercah harapan baru bagi penulis di Indonesia. Dengan L Series yang dikeluarkan Epson, menulis bukan lagi aktivitas bayangan yang tak terlihat dan tak terasa. Kini hasil tulisan pun dapat dicetak dan dikirimkan ke berbagai media massa. Apalagi dengan hadirnya Epson L110 yang mampu memberikan kualitas cetakan yang prima dengan kecepatan 27 ppm, serta menghasilkan 4.000 cetakan, produktivitas menulis pun akan tumbuh di kalangan penulis.
Tak perlu ragu lagi mencetak tulisan karena Epson siap menunjang mimpi penulis di Indonesia. Printer dengan sistem tangki tinta ini juga memudahkan kita untuk mencetak karya-karya besar kita, mulai dari novel, skripsi, dan teks lain yang memakan kertas begitu banyak. Tak usah khawatir akan biaya yang besar karena Epson tahu apa yang penulis inginkan.
Sama seperti pepatah, selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha. Kini Epson lewat L Seriesnya siap menyediakan jalan yang mudah bagi penulis untuk mempublikasikan karya mereka. Tak hanya terdiam membisu di komputer tanpa ada seorangpun yang membacanya, tetapi dapat dikirimkan ke berbagai media agar banyak orang mampu menerima manfaat tersendiri dari tulisan yang dicetak.
Kini aku pun tak perlu takut bermimpi dan mampu menggapai mimpi bersama Epson L Series!
Informasi lebih lanjut tentang produk Epson L Series dapat mengunjungi link http://www.epson.co.id/sites/epson_indonesia/ink_tank_system_printers/ink_tank_system_printer_list.page
Spesifikasi Printer Epson L110: Epson L110 mampu mencetak hingga 4.000 lembar. Selain itu, printer Epson yang satu ini memiliki kecepatan 27ppm untuk warna hitam dan 15ppm untuk berbagai warna. Epson L110 mempunyai resolusi 5760 dpi x 1440 dpi. Printer Epson L110 yang handal dan sumber gambar di atas dapat dilihat di link ini: www.epson.co.id/epson_indonesia/ink_tank_system_printers/product.page?product_name=Epson_L110
Saturday, May 25, 2013
Thursday, May 16, 2013
Statement of Disclaimer
Disclaimer
I hereby declare that my article entitled SMART : Kunci Menjadi Technopreneur Sejati is a work of its own and has not been submitted in any form to any competition or social media posting. Sources of information derived or quoted from published and unpublished works from other authors mentioned in the text. If I am caught doing plagiarism or any other cheating attempt. I am ready for the consequences, as my winning rights are revoked.
Bandung, 16 Mei 2013
Daniel Hermawan
I hereby declare that my article entitled SMART : Kunci Menjadi Technopreneur Sejati is a work of its own and has not been submitted in any form to any competition or social media posting. Sources of information derived or quoted from published and unpublished works from other authors mentioned in the text. If I am caught doing plagiarism or any other cheating attempt. I am ready for the consequences, as my winning rights are revoked.
Bandung, 16 Mei 2013
Daniel Hermawan
SMART : Kunci Menjadi Technopreneur Sejati
MBA-ITB Blog Competition
Tema : “Technopreneur”
SMART : Kunci Menjadi Technopreneur Sejati
Kewirausahaan atau entrepreneurship kerapkali identik dengan istilah dagang dalam arti konvensional. Kita harus mempunyai tempat untuk berjualan, memperdagangkan produk yang terlihat wujud dan bentuknya, menarik minat konsumen untuk datang, serta mempunyai karyawan untuk membantu menjalankan usaha yang kita geluti. Belum lagi kita harus berhadapan dengan skema untung rugi, menyiapkan strategi pemasaran yang baik, dan lain sebagainya. Persepsi seseorang tentang kewirausahaan inilah yang membuat banyak orang enggan menjadi entrepreneur. Akibatnya, lapangan pekerjaan semakin sempit dan pengangguran pun semakin meningkat di Indonesia.
Memasuki abad ke-20, pertumbuhan industri teknologi digital yang sangat pesat membuat pertukaran arus informasi dan komunikasi dapat kita akses dengan mudah. Salah satu teknologi yang memudahkan kita untuk mendapatkan berbagai informasi adalah internet. Tren dunia maya yang sedang booming ini rupanya menarik banyak pelaku usaha untuk memperluas pangsa pasarnya ke internet. Akhirnya, e-Commerce pun menjadi salah satu bentuk wirausaha baru yang menjanjikan dewasa ini.
Tentu sebagai mahasiswa, kita tidak ingin membebani negara dengan menjadi angkatan kerja semata. Sebagai lulusan dari perguruan tinggi ternama, kita ingin membuka lapangan pekerjaan yang bisa menampung banyak orang, bukan justru menghabiskan quota lapangan pekerjaan yang sudah semakin sempit dewasa ini. Hal tersebut tentu dapat kita lakukan dengan menjadi technopreneur. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi, rasanya menjadi technopreneur bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu berpikir SMART agar kita mampu menjadi technopreneur sejati yang sukses dan handal.
S – Shop
Berbagai toko online di Indonesia kini turut memeriahkan persaingan di bidang e-Commerce, mulai dari berniaga.com, tokobagus.com, bhinneka.com, dinomarket.com, dan lain sebagainya. Mereka menghadirkan website dengan fitur-fitur yang memudahkan kita untuk mengakses berbagai produk yang dijual dengan cepat dan mudah. Berbelanja online pun serasa berbelanja di mal melihat kelengkapan produk dan harga yang bisa kita ketahui hanya dengan sekali klik saja. Tak heran rasanya banyak orang yang semakin tertarik untuk berbelanja online melihat berbagai kemudahan yang ditawarkan.
Sebagai seorang technopreneur pemula, kita tak perlu berpikir untuk mendirikan usaha e-Commerce dengan skala besar seperti di atas. Kita dapat memulai usaha dari hal-hal terkecil yang sering kita lakukan sehari-hari. Di era modern seperti ini, kita pasti mempunyai akun media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Kita sering memposting status kepada teman-teman kita, berbagi foto, atau sekadar chatting saja dengan teman di dunia maya. Nah, di sinilah pangsa pasar yang dapat kita dapatkan dari internet.
Jika selama ini kita menuliskan status galau pada teman-teman kita, kita dapat mulai memasarkan produk kita via media jejaring sosial ini. Kita dapat memposting foto produk dan spesifikasinya di wall, serta menyebarluaskannya pada semua teman-teman kita. Tentu kita harus membuat produk yang menarik dan bermutu tinggi agar teman-teman kita tertarik untuk membeli. Dengan sistem pembayaran yang mudah dan perjanjian yang menguntungkan kedua belah pihak yakinlah bahwa toko online kecil-kecilan kita ini akan mendatangkan keuntungan yang luar biasa untuk kita.
M – Modal
Kendala utama wirausaha yang kerapkali dihadapi banyak orang adalah tidak punya modal. Akibatnya, mereka memilih untuk tetap berada dalam comfort zone mereka untuk menjadi karyawan semata yang mendapatkan gaji tetap setiap bulannya. Padahal wirausaha dewasa ini bukanlah mengutamakan modal sebagai persyaratan utamanya. Mental berani menghadapi risiko adalah hal terpenting yang harus dimiliki entrepreneur dewasa ini. Tentu technopreneur pun dapat memulai usaha tanpa harus mengeluarkan modal sepeserpun asalkan mereka jeli dan mampu memanfaatkan yang ada menjadi bernilai rupiah.
Jika kita mempunyai keahlian yang spesifik, entah itu menulis, membuat design, membuat program animasi, dan lain sebagainya, keahlian itu dapat menjadi modal yang sangat besar untuk memulai kiprah sebagai technopreneur. Kita dapat menawarkan keahlian yang kita miliki pada orang yang membutuhkan. Dengan media komunikasi di internet, kita dapat memasarkan usaha yang kita miliki dengan cepat dan mudah. Tentu teka-teki tidak ada modal pun terpecahkan dengan baik.
A – Antik
Ketertarikan seseorang untuk membeli suatu produk biasanya bukan karena mereka butuh, melainkan keinginan yang besar untuk memilikinya. Sebagai technopreneur, kita harus bisa menciptakan suatu produk yang antik dan berkualitas tinggi, serta limited edition sehingga banyak orang yang tertarik untuk membeli produk kita. Sebagai contoh, kita dapat membuat hiasan ponsel dari bahan yang unik, kaos dengan design yang antik, serta merchandise dengan atribut yang lain daripada yang lain.
Selain antik, nilai jual dari produk tersebut dapat menjadi sangat tinggi karena langka didapatkan di manapun, baik secara online maupun offline. Kita pun dapat memperoleh keuntungan yang besar karena menjual produk yang sederhana, namun dengan sentuhan yang berbeda.
R – Reaktif
Seorang technopreneur sejati juga harus pandai membaca animo pasar yang ada setiap waktunya. Mereka harus pandai membaca tren yang sedang booming dan mengkombinasikannya menjadi sebuah produk yang bernilai jual tinggi. Kita dapat berkaca pada keripik Maicih yang sangat populer di tahun 2011. Dengan kemampuan marketing mereka yang terbilang unik, yakni menggunakan media jejaring sosial Twitter, mereka dapat menjual produk mereka hingga mendatangkan omzet 2 miliar rupiah setiap bulannya. Padahal mereka hanya menjual keripik pedas saja yang kebetulan sedang populer di kalangan anak muda.
Kita pun harus cermat dalam membaca animo masyarakat yang ada. Misalnya, jika tren yang ada saat ini adalah rainbow cake, kita dapat memasarkan produk tersebut secara cepat, tepat, dan dapat. Kita dapat membuat berbagai varian dari rainbow cake, mulai dari kue, bolu, biskuit, dan lain sebagainya dengan kreatif dan inovatif. Pemasaran produk pun dapat dilakukan dengan promosi yang gencar di Facebook dan Twitter secara berkala. Yakinlah ketika kita mampu melihat tren yang ada, masyarakat akan berbondong-bondong membelinya.
T – Trust
Ketakutan banyak orang untuk berbelanja secara online adalah takut ditipu. Dunia maya yang menawarkan segala macam kemudahan ini tentu tidak luput dari orang-orang yang berniat kurang baik. Maka dari itu, technopreneur sejati haruslah membangun kepercayaan yang baik pada para konsumennya agar senantiasa tetap berbelanja di tempatnya. Kita harus bisa memenuhi apa yang telah kita janjikan pada konsumen dengan tepat, baik dalam segi waktu, jenis produk, dan spesifikasi yang tertera pada gambar promosi kita. Jangan sampai kita mangkir dari apa yang kita tawarkan, sehingga membuat konsumen kapok berbelanja lagi.
Pastikan untuk membuat sistem informasi managemen yang baik agar alur proses kerja penjualan dapat berjalan dengan lancar dan baik, tanpa ada yang terlewat. Konsumen pun puas dengan kinerja kita dan bisnis kita pun pastinya akan semakin maju dengan profesionalitas yang kita miliki.
SMART diharapkan dapat mencetak technopreneur-technopreneur sejati yang handal dan mampu memajukan perekonomian bangsa ini ke arah yang lebih baik. Di samping itu, terbukti bahwa memulai usaha bukanlah hal yang sulit, hanya saja dibutuhkan mental yang kokoh untuk siap menerima untung dan rugi yang akan didapatkan ketika mulai berwirausaha. Sebagai anak muda yang energik dan mempunyai segudang ide untuk dikeluarkan, inilah saatnya bagi kita semua untuk menjadi technopreneur sejati yang SMART!
Info mengenai MBA ITB dan kompetisi blog yang diadakan dapat diakses di http://www.sbm.itb.ac.id/mba/
Like juga Facebook MBA-ITB Blog Competition
Tema : “Technopreneur”
SMART : Kunci Menjadi Technopreneur Sejati
Kewirausahaan atau entrepreneurship kerapkali identik dengan istilah dagang dalam arti konvensional. Kita harus mempunyai tempat untuk berjualan, memperdagangkan produk yang terlihat wujud dan bentuknya, menarik minat konsumen untuk datang, serta mempunyai karyawan untuk membantu menjalankan usaha yang kita geluti. Belum lagi kita harus berhadapan dengan skema untung rugi, menyiapkan strategi pemasaran yang baik, dan lain sebagainya. Persepsi seseorang tentang kewirausahaan inilah yang membuat banyak orang enggan menjadi entrepreneur. Akibatnya, lapangan pekerjaan semakin sempit dan pengangguran pun semakin meningkat di Indonesia.
Memasuki abad ke-20, pertumbuhan industri teknologi digital yang sangat pesat membuat pertukaran arus informasi dan komunikasi dapat kita akses dengan mudah. Salah satu teknologi yang memudahkan kita untuk mendapatkan berbagai informasi adalah internet. Tren dunia maya yang sedang booming ini rupanya menarik banyak pelaku usaha untuk memperluas pangsa pasarnya ke internet. Akhirnya, e-Commerce pun menjadi salah satu bentuk wirausaha baru yang menjanjikan dewasa ini.
Tentu sebagai mahasiswa, kita tidak ingin membebani negara dengan menjadi angkatan kerja semata. Sebagai lulusan dari perguruan tinggi ternama, kita ingin membuka lapangan pekerjaan yang bisa menampung banyak orang, bukan justru menghabiskan quota lapangan pekerjaan yang sudah semakin sempit dewasa ini. Hal tersebut tentu dapat kita lakukan dengan menjadi technopreneur. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi, rasanya menjadi technopreneur bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu berpikir SMART agar kita mampu menjadi technopreneur sejati yang sukses dan handal.
S – Shop
Berbagai toko online di Indonesia kini turut memeriahkan persaingan di bidang e-Commerce, mulai dari berniaga.com, tokobagus.com, bhinneka.com, dinomarket.com, dan lain sebagainya. Mereka menghadirkan website dengan fitur-fitur yang memudahkan kita untuk mengakses berbagai produk yang dijual dengan cepat dan mudah. Berbelanja online pun serasa berbelanja di mal melihat kelengkapan produk dan harga yang bisa kita ketahui hanya dengan sekali klik saja. Tak heran rasanya banyak orang yang semakin tertarik untuk berbelanja online melihat berbagai kemudahan yang ditawarkan.
Sebagai seorang technopreneur pemula, kita tak perlu berpikir untuk mendirikan usaha e-Commerce dengan skala besar seperti di atas. Kita dapat memulai usaha dari hal-hal terkecil yang sering kita lakukan sehari-hari. Di era modern seperti ini, kita pasti mempunyai akun media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Kita sering memposting status kepada teman-teman kita, berbagi foto, atau sekadar chatting saja dengan teman di dunia maya. Nah, di sinilah pangsa pasar yang dapat kita dapatkan dari internet.
Jika selama ini kita menuliskan status galau pada teman-teman kita, kita dapat mulai memasarkan produk kita via media jejaring sosial ini. Kita dapat memposting foto produk dan spesifikasinya di wall, serta menyebarluaskannya pada semua teman-teman kita. Tentu kita harus membuat produk yang menarik dan bermutu tinggi agar teman-teman kita tertarik untuk membeli. Dengan sistem pembayaran yang mudah dan perjanjian yang menguntungkan kedua belah pihak yakinlah bahwa toko online kecil-kecilan kita ini akan mendatangkan keuntungan yang luar biasa untuk kita.
M – Modal
Kendala utama wirausaha yang kerapkali dihadapi banyak orang adalah tidak punya modal. Akibatnya, mereka memilih untuk tetap berada dalam comfort zone mereka untuk menjadi karyawan semata yang mendapatkan gaji tetap setiap bulannya. Padahal wirausaha dewasa ini bukanlah mengutamakan modal sebagai persyaratan utamanya. Mental berani menghadapi risiko adalah hal terpenting yang harus dimiliki entrepreneur dewasa ini. Tentu technopreneur pun dapat memulai usaha tanpa harus mengeluarkan modal sepeserpun asalkan mereka jeli dan mampu memanfaatkan yang ada menjadi bernilai rupiah.
Jika kita mempunyai keahlian yang spesifik, entah itu menulis, membuat design, membuat program animasi, dan lain sebagainya, keahlian itu dapat menjadi modal yang sangat besar untuk memulai kiprah sebagai technopreneur. Kita dapat menawarkan keahlian yang kita miliki pada orang yang membutuhkan. Dengan media komunikasi di internet, kita dapat memasarkan usaha yang kita miliki dengan cepat dan mudah. Tentu teka-teki tidak ada modal pun terpecahkan dengan baik.
A – Antik
Ketertarikan seseorang untuk membeli suatu produk biasanya bukan karena mereka butuh, melainkan keinginan yang besar untuk memilikinya. Sebagai technopreneur, kita harus bisa menciptakan suatu produk yang antik dan berkualitas tinggi, serta limited edition sehingga banyak orang yang tertarik untuk membeli produk kita. Sebagai contoh, kita dapat membuat hiasan ponsel dari bahan yang unik, kaos dengan design yang antik, serta merchandise dengan atribut yang lain daripada yang lain.
Selain antik, nilai jual dari produk tersebut dapat menjadi sangat tinggi karena langka didapatkan di manapun, baik secara online maupun offline. Kita pun dapat memperoleh keuntungan yang besar karena menjual produk yang sederhana, namun dengan sentuhan yang berbeda.
R – Reaktif
Seorang technopreneur sejati juga harus pandai membaca animo pasar yang ada setiap waktunya. Mereka harus pandai membaca tren yang sedang booming dan mengkombinasikannya menjadi sebuah produk yang bernilai jual tinggi. Kita dapat berkaca pada keripik Maicih yang sangat populer di tahun 2011. Dengan kemampuan marketing mereka yang terbilang unik, yakni menggunakan media jejaring sosial Twitter, mereka dapat menjual produk mereka hingga mendatangkan omzet 2 miliar rupiah setiap bulannya. Padahal mereka hanya menjual keripik pedas saja yang kebetulan sedang populer di kalangan anak muda.
Kita pun harus cermat dalam membaca animo masyarakat yang ada. Misalnya, jika tren yang ada saat ini adalah rainbow cake, kita dapat memasarkan produk tersebut secara cepat, tepat, dan dapat. Kita dapat membuat berbagai varian dari rainbow cake, mulai dari kue, bolu, biskuit, dan lain sebagainya dengan kreatif dan inovatif. Pemasaran produk pun dapat dilakukan dengan promosi yang gencar di Facebook dan Twitter secara berkala. Yakinlah ketika kita mampu melihat tren yang ada, masyarakat akan berbondong-bondong membelinya.
T – Trust
Ketakutan banyak orang untuk berbelanja secara online adalah takut ditipu. Dunia maya yang menawarkan segala macam kemudahan ini tentu tidak luput dari orang-orang yang berniat kurang baik. Maka dari itu, technopreneur sejati haruslah membangun kepercayaan yang baik pada para konsumennya agar senantiasa tetap berbelanja di tempatnya. Kita harus bisa memenuhi apa yang telah kita janjikan pada konsumen dengan tepat, baik dalam segi waktu, jenis produk, dan spesifikasi yang tertera pada gambar promosi kita. Jangan sampai kita mangkir dari apa yang kita tawarkan, sehingga membuat konsumen kapok berbelanja lagi.
Pastikan untuk membuat sistem informasi managemen yang baik agar alur proses kerja penjualan dapat berjalan dengan lancar dan baik, tanpa ada yang terlewat. Konsumen pun puas dengan kinerja kita dan bisnis kita pun pastinya akan semakin maju dengan profesionalitas yang kita miliki.
SMART diharapkan dapat mencetak technopreneur-technopreneur sejati yang handal dan mampu memajukan perekonomian bangsa ini ke arah yang lebih baik. Di samping itu, terbukti bahwa memulai usaha bukanlah hal yang sulit, hanya saja dibutuhkan mental yang kokoh untuk siap menerima untung dan rugi yang akan didapatkan ketika mulai berwirausaha. Sebagai anak muda yang energik dan mempunyai segudang ide untuk dikeluarkan, inilah saatnya bagi kita semua untuk menjadi technopreneur sejati yang SMART!
Info mengenai MBA ITB dan kompetisi blog yang diadakan dapat diakses di http://www.sbm.itb.ac.id/mba/
Like juga Facebook MBA-ITB Blog Competition
Subscribe to:
Posts (Atom)