Tema Umum: "Asupan Gizi yang Tepat Saat Berpuasa"
Sub Tema: "Kiat Hidrasi Sehat saat Berpuasa"
Keseimbangan
Itu Bernama 2+4+2
Banyak
orang bijak mengatakan hidup adalah sebuah harmoni. Setiap hal dalam kehidupan
selalu berhubungan dengan keseimbangan dan saling melengkapi satu sama lain.
Siang dan malam, gelap dan terang, putih dan hitam, dan sepasang perbedaan
lainnya yang saling mengikat layaknya dua mata koin yang tak terpisahkan satu
sama lain. Perbedaan yang kontras itu tak lantas menjadikan hidup penuh
ketidakpastian, melainkan membentuk sebuah keseimbangan yang harmoni dan bisa
berdiri berdampingan satu sama lain.
Sama
halnya dengan hidup, keseimbangan adalah kunci kesehatan dan kebugaran tubuh kita.
Tubuh kita terdiri dari 50 – 60% komponen air. Tak heran rasanya jika air
memegang peranan penting dalam metabolisme tubuh manusia, mulai dari pembentuk
sel dan jaringan tubuh, pengatur suhu tubuh, hingga media eliminasi toksin yang
berbahaya bagi tubuh kita. Air menjadi sumber kehidupan bagi tubuh kita.
Sayangnya,
banyak orang dewasa yang mengabaikan kebutuhan air 7 – 8 gelas sehari. Minum
air dianggap perlu jika sudah merasa haus. Padahal tubuh memerlukan air untuk
berbagai reaksi kimia yang ada dalam tubuh. Akibatnya, kehilangan air dalam
tubuh membuat tingkat konsentrasi menurun, mengantuk, bahkan bisa menimbulkan
halusinasi jika sudah berada pada kadar yang tinggi, yakni 9 – 11% (Thomson
Janice, Manore Melinda, Vaughan Linda).
Mengingat
saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa, maka asupan air minum yang tepat
pun harus kita penuhi agar aktivitas kita selama berpuasa dapat berjalan dengan
lancar. Keseimbangan dalam tubuh dapat dipenuhi dengan pola 2+4+2. 2+4+2 dapat
diterjemahkan sesuai waktu asupan gizi pada tubuh saat berpuasa, yakni 2 gelas
saat berbuka, 4 gelas saat malam, dan 2 gelas saat sahur. 2+4+2 akan
menghindarkan kita dari dehidrasi akibat kekurangan cairan dalam tubuh saat
berpuasa.
Tentu
keseimbangan tubuh pun harus diikuti dengan asupan yang kaya gizi, seperti
karbohidrat yang terkandung dalam roti, sereal, beras, kentang, jagung, dan
lain sebagainya. Lengkapi juga dengan protein hewani dan nabati yang terkandung
dalam dagung, susu, telur, ikan, tempe, tahu, dan lain sebagainya. Tak lupa
tambahkan juga sumber vitamin, mineral, dan serat dari buah-buahan dan sayuran.
Konsumsi makanan bergizi saat sahur, berbuka, dan malam akan membantu kita tetap
sehat dan bugar selama berpuasa. Tentu sebelum dan setelah makan harus diawali
dan diakhiri dengan 1 gelas air putih.
Saat
berpuasa, kita juga harus menghindari konsumsi makanan yang sulit dicerna tubuh
dan mengandung kadar lemak, garam, dan gula yang tinggi, seperti cokelat dan permen.
Hindari juga minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh karena
mengandung diuretik yang mempercepat pengeluaran cairan saat buang air kecil. Kurangi
juga makanan yang terlalu berminyak dan bersantan karena dapat memicu kolesterol
berlebih. Jangan lupa untuk menambahkan sup berkuah, jus buah, dan tentu saja
air putih yang cukup agar cairan dalam tubuh tetap terjaga dengan baik.
(Adisaputri, 2014)
Mengingat
puasa adalah sebuah ibadah untuk melatih diri dalam mengatur pola makan, gaya
hidup, dan kebiasaan yang baik, maka tradisi lama yang muncul saat berbuka
puasa harus diredam dengan bijak. Jika selama ini berbuka puasa harus diawali
dengan minuman yang manis, kita harus bisa mengontrol diri kita agar makanan
dan minuman yang manis tidak secara berlebihan masuk dalam tubuh kita. Biasakan
makan dan minum secukupnya agar keseimbangan dalam tubuh kita terjaga. Jangan
sampai berat badan kita justru bertambah seusai bulan puasa akibat asupan gula
berlebih dalam tubuh yang dikonsumsi saat berbuka puasa.
Melalui
pola air minum 2+4+2 saat berpuasa, kita dibiasakan untuk memenuhi asupan gizi
tubuh secara seimbang. Kita tak lagi menjadikan waktu berbuka puasa sebagai
ajang “balas dendam”, tetapi sebuah harmoni yang berkesinambungan antara waktu
berbuka, malam, dan sahur secara seimbang. Alhasil bukan hanya berkah ibadah
dan pahala yang dilipatgandakan, tetapi juga kesehatan menjadi berkah yang tak
ternilai yang dicapai selama menjalankan ibadah puasa. Mari kita jaga
keseimbangan tubuh kita dengan 2+4+2!
~
oOo ~