Wednesday, July 8, 2015

Keseimbangan Itu Bernama 2+4+2

Kompetisi Menulis Blog Ramadhan Aqua 2+4+2
Tema Umum: "Asupan Gizi yang Tepat Saat Berpuasa"
Sub Tema: "Kiat Hidrasi Sehat saat Berpuasa"




Keseimbangan Itu Bernama 2+4+2


Banyak orang bijak mengatakan hidup adalah sebuah harmoni. Setiap hal dalam kehidupan selalu berhubungan dengan keseimbangan dan saling melengkapi satu sama lain. Siang dan malam, gelap dan terang, putih dan hitam, dan sepasang perbedaan lainnya yang saling mengikat layaknya dua mata koin yang tak terpisahkan satu sama lain. Perbedaan yang kontras itu tak lantas menjadikan hidup penuh ketidakpastian, melainkan membentuk sebuah keseimbangan yang harmoni dan bisa berdiri berdampingan satu sama lain.

            
Sama halnya dengan hidup, keseimbangan adalah kunci kesehatan dan kebugaran tubuh kita. Tubuh kita terdiri dari 50 – 60% komponen air. Tak heran rasanya jika air memegang peranan penting dalam metabolisme tubuh manusia, mulai dari pembentuk sel dan jaringan tubuh, pengatur suhu tubuh, hingga media eliminasi toksin yang berbahaya bagi tubuh kita. Air menjadi sumber kehidupan bagi tubuh kita.


Sayangnya, banyak orang dewasa yang mengabaikan kebutuhan air 7 – 8 gelas sehari. Minum air dianggap perlu jika sudah merasa haus. Padahal tubuh memerlukan air untuk berbagai reaksi kimia yang ada dalam tubuh. Akibatnya, kehilangan air dalam tubuh membuat tingkat konsentrasi menurun, mengantuk, bahkan bisa menimbulkan halusinasi jika sudah berada pada kadar yang tinggi, yakni 9 – 11% (Thomson Janice, Manore Melinda, Vaughan Linda).  


Mengingat saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa, maka asupan air minum yang tepat pun harus kita penuhi agar aktivitas kita selama berpuasa dapat berjalan dengan lancar. Keseimbangan dalam tubuh dapat dipenuhi dengan pola 2+4+2. 2+4+2 dapat diterjemahkan sesuai waktu asupan gizi pada tubuh saat berpuasa, yakni 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat malam, dan 2 gelas saat sahur. 2+4+2 akan menghindarkan kita dari dehidrasi akibat kekurangan cairan dalam tubuh saat berpuasa.


Tentu keseimbangan tubuh pun harus diikuti dengan asupan yang kaya gizi, seperti karbohidrat yang terkandung dalam roti, sereal, beras, kentang, jagung, dan lain sebagainya. Lengkapi juga dengan protein hewani dan nabati yang terkandung dalam dagung, susu, telur, ikan, tempe, tahu, dan lain sebagainya. Tak lupa tambahkan juga sumber vitamin, mineral, dan serat dari buah-buahan dan sayuran. Konsumsi makanan bergizi saat sahur, berbuka, dan malam akan membantu kita tetap sehat dan bugar selama berpuasa. Tentu sebelum dan setelah makan harus diawali dan diakhiri dengan 1 gelas air putih.


Saat berpuasa, kita juga harus menghindari konsumsi makanan yang sulit dicerna tubuh dan mengandung kadar lemak, garam, dan gula yang tinggi, seperti cokelat dan permen. Hindari juga minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh karena mengandung diuretik yang mempercepat pengeluaran cairan saat buang air kecil. Kurangi juga makanan yang terlalu berminyak dan bersantan karena dapat memicu kolesterol berlebih. Jangan lupa untuk menambahkan sup berkuah, jus buah, dan tentu saja air putih yang cukup agar cairan dalam tubuh tetap terjaga dengan baik. (Adisaputri, 2014)


Mengingat puasa adalah sebuah ibadah untuk melatih diri dalam mengatur pola makan, gaya hidup, dan kebiasaan yang baik, maka tradisi lama yang muncul saat berbuka puasa harus diredam dengan bijak. Jika selama ini berbuka puasa harus diawali dengan minuman yang manis, kita harus bisa mengontrol diri kita agar makanan dan minuman yang manis tidak secara berlebihan masuk dalam tubuh kita. Biasakan makan dan minum secukupnya agar keseimbangan dalam tubuh kita terjaga. Jangan sampai berat badan kita justru bertambah seusai bulan puasa akibat asupan gula berlebih dalam tubuh yang dikonsumsi saat berbuka puasa.

Melalui pola air minum 2+4+2 saat berpuasa, kita dibiasakan untuk memenuhi asupan gizi tubuh secara seimbang. Kita tak lagi menjadikan waktu berbuka puasa sebagai ajang “balas dendam”, tetapi sebuah harmoni yang berkesinambungan antara waktu berbuka, malam, dan sahur secara seimbang. Alhasil bukan hanya berkah ibadah dan pahala yang dilipatgandakan, tetapi juga kesehatan menjadi berkah yang tak ternilai yang dicapai selama menjalankan ibadah puasa. Mari kita jaga keseimbangan tubuh kita dengan 2+4+2!



~ oOo ~