Lomba Penulisan Reportase Event ASEAN Blogger
ASEAN Blogger Conference Bali 2011 : Berawal dari Beragam Entitas, Berbuah Satu Identitas
Andaikan setiap komunitas blogger di wilayah Asia Tenggara diibaratkan sebagai satu komponen warna dan ASEAN Blogger Conference Bali sebagai kanvasnya, maka kita dapat mengukir bagaimana masa depan blogger ASEAN secara utuh dan holistik. Sebagai blogger Indonesia, kita boleh mengatakan bahwa kita berbeda dengan blogger Malaysia, Vietnam, Thailand, atau negara ASEAN lainnya. Kita boleh mengatakan komponen warna yang kita bawa jauh lebih baik dari komponen warna yang mereka miliki. Hanya saja, kita perlu menyadari bahwa satu warna dominan tidak akan mampu menghasilkan lukisan yang indah dan dipandang sangat monoton oleh semua orang di dunia. Kita tak bisa berjalan sendiri di tengah berbagai kemajuan teknologi yang ada saat ini. Mungkin itulah esensi yang hendak kita simpulkan dari ASEAN Blogger Conference Bali.
ASEAN Blogger Conference boleh dikatakan sebagai sebuah inisiatif dan program yang isnpiratif bagi blogger ASEAN. Di saat setiap negara berusaha mengembangkan bloggernya menjadi yang terdepan, ASEAN Blogger Conference justru merangkul semua keunggulan blogger di wilayah Asia Tenggara menjadi sebuah perpaduan yang utuh. Setiap blogger dari negara-negara di Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Singapura, dan lain sebagainya berkolaborasi, saling melengkapi, dan membentuk kekuatan baru yang mampu memancarkan kekuatan blogger ASEAN. Ibarat sebuah lukisan, ASEAN Blogger Conference berusaha menampilkan mahakarya terbaik dengan perpaduan warna yang unik dari setiap negara ASEAN yang tergabung di dalamnya.
Sebuah perubahan besar bagi masa depan blogger ASEAN itu terjadi pada 16 November 2011 lalu. Museum Pasifika pun menjadi saksi bisu deklarasi blogger ASEAN di Nusa Dua Bali. Tak henti-hentinya berbagai blogger ASEAN datang dan menempati kursi yang disediakan oleh panitia di lokasi acara untuk mengikuti pertemuan blogger terbesar di Asia Tenggara ini. Diawali dengan sambutan yang dilakukan oleh Presiden Komunitas Blogger ASEAN chapter Indonesia, Imam Brotoseno. Bung Imam mengatakan bahwa kemunculan Komunitas Blogger ASEAN adalah hasil prakarsa dan mediasi Kementerian Luar Negeri. Sungguh sebuah upaya nyata yang luar biasa, bukan?
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Tifatul Sembiring selaku Menteri Informasi dan Komunikasi Indonesia. Tentu sebuah kebanggaan bagi blogger Indonesia dan ASEAN yang bisa bertatap muka secara langsung dengan beliau di kesempatan yang sangat langka, yakni ASEAN Blogger Conference. Tak ketinggalan menyusul Hazairi Pohan yang memaparkan peran Indonesia di ajang ASEAN Summit dan urgensivitas Komunitas Blogger ASEAN dalam mempersatukan kawasan penting ASEAN dan membina kerja sama yang bersifat mutualisme.
Sesi berikutnya boleh dikatakan sesi yang paling menarik dan sangat menambah wawasan yang dimoderatori oleh Rika Amrikasari. Diskusi yang diisi dengan sharing session oleh blogger-blogger ASEAN ini tentu mampu membuka cakrawala berpikir kita tentang orientasi blogger yang ada di seluruh ASEAN. Sebut saja, blogger Filipina bernama Syaira yang menceritakan kegiatan blogger di Filipina yang sangat seru dan menyenangkan. Ada juga blogger Vietnam yang menceritakan konten dan website lokal yang mampu mengungguli kejayaan social media luar negeri, seperti Facebook dan Twitter. Poin penting ini harus kita garis bawahi agar website lokal kita juga mampu populer di kalangan masyarakat Indonesia sendiri dibandingkan social media yang ada tentunya.
Setelah berjam-jam antusias mendengarkan berbagai penuturan dari blogger ASEAN, tiba saatnya sesi coffee break. Blogger-blogger yang ada mampu memanfaatkan 15 menit yang diberikan panitia untuk berkenalan dengan beberapa blogger dari ASEAN lainnya. Akhirnya, setelah mengganjal perut, blogger pun kembali masuk ke ruangan dan siap untuk mendengarkan sesi selanjutnya, yakni Pembentukan Komunitas Blogger ASEAN yang dibawakan oleh Donny BU selama 1 jam lebih. Dalam sesi ini, blogger diajak mengenal bagaimana komunitas blogger terbesar di Asia Tenggara ini dibentuk dan diharapkan mampu memberikan dampak yang progresif bagi kemajuan negara ASEAN.
Blogger pun memasuki sesi temu akrab blogger ASEAN. Blogger yang ada pun dibagi menjadi 3 grup. Dipandu oleh Nona Dita dan Herman Saksono, sesi ini bertujuan untuk mendiskusikan apa saja yang menjadi materi deklarasi blogger ASEAN. Wakil dari Indonesia dicampur dengan wakil-wakil dari negara lain agar lebih berbaur dan mampu bertukar pikiran antarnegara ASEAN. Akhirnya, setelah merumuskan dan mendiskusikan berbagai hal, panitia pun menutup sesi ini dan tiba saatnya mengisi perut yang keroncongan dengan makan siang.
Penyakit mematikan setelah makan siang pun mulai menjangkiti blogger-blogger ASEAN. Saat sesi talkshow tentang peran penting sosial media untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan ASEAN, terlihat mulai banyak blogger yang menguap. Namun dengan pembawaan materi yang menarik, Mike Orgil (wakil Google Asia Tenggara), Shinta Dhanuwardoyo (pendiri Bubu.com), dan Nukman Luthfie (pembicara sosial media di masa depan), akhirnya rasa kantuk pun hilang dan semua blogger yang ada tetap antusias mengikuti sesi yang ada dengan sebaik-baiknya.
Acara pun dilanjutkan dengan diskusi panel dari pembicara-pembicara tentang kebebasan berekspresi blogger, yakni Enda Nasution, Anggara Suwahyu, dan Onno W. Purbo yang diakhiri dengan sesi tanya jawab. Sesi ini boleh dikatakan sangat interaktif karena blogger-blogger yang ada mau terlibat dalam sesi tanya jawab dan membuat narasumber bersemangat untuk memberikan wawasan mereka bagi blogger yang hadir. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama, istirahat, dan persiapan melakukan Deklarasi Blogger.
Sebelum blogger ASEAN mengucapkan deklarasi, blogger disuguhkan kata sambutan oleh Direktur Jenderal ASEAN, Djauhari Oramangun tentang pentingnya deklarasi blogger ASEAN untuk kemajuan bangsa ASEAN. Acara diikuti dengan menyanyikan lagu Deklarasi Blogger ASEAN yang ditutup dengan mengucapkan deklarasi secara khidmat oleh seluruh blogger ASEAN yang hadir. Berikut deklarasi yang dimaksud.
1. We, the ASEAN bloggers, gathered in Bali, on 16th November 2011, aligned with the 19th ASEAN Summit, acknowledge the role and contributions of social media for the establishment of ASEAN Community 2015.
2. We, the ASEAN bloggers, aspire to seek the freedom of expressions among us as enshrined in Universal Declaration of Human Rights.
3. We, the ASEAN bloggers, in the spirit of partnership and solidarity among the family of people from ASEAN countries, independent of political influence, are determined to use social media in the development of ASEAN’s political, economic, and social-cultural potentials with the aim to promote understanding among ASEAN people.
4. We, the ASEAN bloggers, are determined to develop cooperation in all fields under ASEAN’s One Vision, One Identity, and One Community.
5. We, the ASEAN bloggers, are committed to ethical and positive demeanor, respectful of the rights of authors attached to articles, photos, and videos, and other creative products.
6. We, the ASEAN bloggers commit to:a. Declare the 16th November as the ASEAN Bloggers’ Day.b. Develop communication platforms, both at the national and the sub-regional levels, taking into account the interest of people participation in the rural areas of ASEAN countries.c. Organize future activities to encourage closer contact among bloggers.d. Mandate the Indonesian ASEAN Blogger Community President to coordinate and communicate to all their counterparts from ASEAN countries regarding development and progress achieved in accordance with the Declaration.
7. We, the ASEAN bloggers, encourage all bloggers to join our efforts in making this Declaration a reality.Declared in Bali, 16th November 2011.
Acara pun dilanjutkan dengan pemberian penghargaan bagi pemenang Lomba Menulis Blog ASEAN Blogger 2011. Pastinya ketiga juara blogger ini bangga dengan selempang Duta ASEAN Blogger yang disematkan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Djahari Oratmangun. Akhirnya, acara ASEAN Blogger Conference yang disponsori Bank Mandiri hari ini ditutup dengan makan malam yang megah diiringi dengan tarian penari Bali yang luwes dan gemulai. Sungguh sebuah selebrasi blogger yang memukau dan memberikan warna tersendiri bagi blogger ASEAN.
Berbicara tentang ASEAN Blogger Conference, tentu kita berbicara tentang bagaimana kita mempersatukan berbagai entitas yang ada menjadi sebuah identitas yang utuh. Saat pertama kali datang ke acara ASEAN Blogger Conference mungkin kita adalah blogger yang mengusung identitas kedaerahan kita masing-masing. Sikap ke’aku’an setiap blogger dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan lain sebagainya masih terasa sangat kental. Namun sepulang dari acara ASEAN Blogger Conference, kita bukan lagi entitas yang saling terpisah. Kita memiliki satu identitas baru, yakni blogger ASEAN yang siap memajukan dan memberi dampak bagi negara-negara di ASEAN dengan kegiatan blogging kita.
Acara yang digelar di Nusa Dua Bali ini juga semata-mata bukan temu akrab saja, melainkan juga upaya dualisme Indonesia, yakni merangkul kekuatan blogger di wilayah Asia Tenggara, sekaligus memberdayakan potensi blogger yang ada untuk menyuarakan Indonesia menuju Komunitas ASEAN 2015. Ingat, Indonesia adalah negara ASEAN terbesar dan sudah seyogianya kita memberikan dampak yang besar bagi perkembangan ekonomi, sosial budaya, dan keamanan ASEAN. Melalui tangan para blogger, kita bisa menjangkau ASEAN dan dunia, menunjukkan bahwa Indonesia layak dan berkompeten untuk memimpin ASEAN kelak di tahun 2015.
ASEAN Blogger Conference juga sekaligus membuktikan bahwa sumbangsih blogger dalam mengubah dan memberi dampak bagi ASEAN tidak dapat diragukan lagi. Meskipun blogger tidak terkenal layaknya public figure yang kita temui setiap hari di layar kaca atau memiliki kedudukan yang tinggi di pemerintahan, blogger punya invisible hand yang mampu menggerakkan dan memberi pencitraan tersendiri bagi sebuah bangsa. Blogger mampu mempromosikan dan menjadi media komunikasi yang ampuh bagi Indonesia untuk lebih dikenal oleh masyarakat seluruh dunia. Tak heran jika kekuatan blogger yang besar ini harus mampu diberdayakan agar memberi dampak aktif dan progresif bagi Indonesia menuju Komunitas ASEAN 2015.
ASEAN Blogger Conference memang telah usai. Namun deklarasi dan chemistry yang terjalin selama acara tetaplah tersimpan dalam hati setiap blogger dan mampu menjadi suara hati yang menggerakkan bahwa kita adalah satu ASEAN. Bukan lagi identitas kedaerahan setiap negara yang melekat dalam benak setiap blogger, tetapi bagaimana mewujudkan identitas ASEAN lewat gabungan spektrum warna yang dimiliki setiap identitas kedaerahan. Mari bersama kita jadikan Komunitas Blogger ASEAN sebagai ujung tombak kemajuan ASEAN di masa mendatang!
ASEAN Blogger Conference, Nusa Dua Bali, 16 – 17 November 2011 ini disponsori oleh Bank Mandiri dan berbagai sponsor lainnya.
No comments:
Post a Comment