Sunday, February 13, 2011

Optimalisasi Internet Sebagai Katalisator dalam Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat di Indonesia

Kompetisi Menulis Blog 4th ECC UGM 2011
Tema : “Motivasi dan Inspirasi dalam Kehidupan Sehari-hari”

Optimalisasi Internet Sebagai Katalisator dalam Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat di Indonesia

Internet itu ibarat tanah liat. Kita bisa membentuknya menjadi apapun, baik itu menjadi mahakarya yang mengagumkan ataupun menjadi benda yang tak bernilai sekalipun. Indah atau jeleknya karya kita tergantung dari apa yang kita lakukan pada tanah liat tersebut. Kita bisa memilih untuk membentuknya dengan penuh kehati-hatian atau menempanya dengan asal-asalan. Pada akhirnya, hasil yang kita peroleh dari tanah liat itu akan memberikan nilai jual tersendiri di mata masyarakat.

Apa yang kita lakukan di dunia maya akan menentukkan seperti apa karakter yang kita miliki. Apakah positif, menyenangkan, ramah, atau justru menyebabkan terjadinya perpecahan? Internet akan menjadi indikator seberapa besar “nilai jual” diri kita di mata masyarakat. Nilai jual di sini berarti kemampuan atau potensi apa yang kita miliki untuk membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik. Semua potensi itu akan tercermin dari aktivitas kita di dunia maya.

Sayangnya, banyak orang berpikir internet hanyalah media untuk menampilkan eksistensi diri yang terpendam. Hal ini terlihat dari banyaknya anak muda yang membeli ponsel pintar hanya untuk mengupdate status di Facebook dan Twitter. Setiap hari, setiap saat, seolah dunia anak muda yang penuh keceriaan dan aktivitas kini mulai dijajah dengan yang namanya teknologi. Pada akhirnya, gaya hidup hedonislah yang timbul. Internet tidak lagi dipandang dari sudut nilai gunanya, melainkan kemewahan dan popularitasnya.

Tentu kita tidak bisa memandang internet dari satu sudut pandang tertentu saja. Di sisi lain, internet menjadi media yang membuktikan kualitas dan kemampuan seseorang di khalayak umum. Baru-baru ini tiga pelajar asal Kota Bandung memberikan kuliah umum terkait teknologi informasi (TI) di hadapan ratusan orang karena kesuksesan mereka dalam mengoptimalkan internet dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka berhasil menciptakan situs jejaring sosial salingsapa.com dan antivirus Artav yang sudah digunakan di 52 negara. Begitu mengagumkan. Di usia mereka yang masih belia, mereka mampu menjadi inovator yang membanggakan Indonesia. Mereka juga sekaligus mendegradasi pandangan bahwa internet hanyalah membawa pengaruh negatif di kalangan remaja, seperti penyebaran pornografi, menghabiskan waktu belajar, dan lain sebagainya.

Dalam menghadapi dunia kerja, internet juga bisa menjadi senjata ampuh bagi kita untuk selangkah lebih maju dalam mencari lowongan kerja. Saat ini, banyak perusahaan besar yang membuka lowongan kerja lewat jalur virtual ini. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi diri kita selaku pencari kerja dalam menentukkan karir yang diminati. Hanya dengan menyiapkan softcopy file berupa CV, foto, dan berbagai kelengkapan berkas lainnya, serta mengirimkannya via e-mail, kita sudah bisa melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan. Metode ini tentu menghemat biaya pengeluaran kita untuk keperluan lain yang lebih vital.

Contoh konkret kemudahan ini dapat kita lihat dari ECC UGM yang menjadi website karir terpercaya. ECC UGM menyediakan lowongan, panggilan tes, jobseeker, dan employer yang bermanfaat secara dua arah, yakni bagi pencari kerja maupun penyedia lowongan kerja. Kita bisa menentukkan pilihan, baik tenaga kerja maupun posisi yang diinginkan sesuai kualifikasi yang kita butuhkan dan inginkan. Tentu ECC UGM sudah berfungsi sebagai katalisator dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Indonesia dalam hal ini.

Hal ini juga akan menjadikan kita sebagai aktor, bukan objek dalam memanfaatkan internet dengan bijak. Pada akhirnya, internet bukan hanya menjadi pemuas hasrat popularitas semata, melainkan sarana untuk mengembangkan diri lebih baik. Internet juga meningkatkan derajat hidup kita ke arah yang lebih baik. Maka dari itu, optimalkan fungsi internet dalam menghadapi persaingan di era virtual ini!

3 comments: