Wednesday, March 14, 2012

Gerakan Bunda Sehat (Geranat) : Upaya Preventif dan Progresif dalam Membangun Kesehatan Bangsa

Blog Writing Competition Sari Husada
Tema : “Ayo Dukung Bunda: Kesehatan Bunda, Kesehatan Kita”

Gerakan Bunda Sehat (Geranat) : Upaya Preventif dan Progresif dalam Membangun Kesehatan Bangsa

Jika dianalogikan dalam sebuah rumah, Bunda adalah tiang penyangga yang berperan penting dalam menjaga stabilitas dan kekokohan bangunan rumah. Sebagai salah satu komponen penting yang bersifat vital, tentu peran Bunda sangatlah penting dalam membina kehidupan rumah tangga. Melayani suami dengan sepenuh hati, memberi perhatian pada anak-anak dengan penuh kasih sayang, serta mengurus berbagai urusan dapur menjadi pekerjaan rutin yang dilakukan Bunda.

Bayangkan seandainya komponen ini keropos atau rusak karena dimakan rayap atau penyakit mematikan yang terus berkembang dewasa ini. Tugas Bunda untuk memberikan nutrisi terbaik, perhatian, dan kasih sayang menjadi terkendala. Akibatnya tentu sangat fatal. Keadaan rumah menjadi porak poranda, anak-anak menjadi tak terkendali, dan suami lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah. Melihat analogi ini, dapat disimpulkan bahwa Bunda memiliki peranan yang sangat penting dalam unit terkecil sekalipun, yakni keluarga.

Bunda adalah sumber kehidupan dan eksistensi manusia di muka Bumi. Tanpa Bunda, proses regenerasi dan kelahiran manusia ke muka Bumi tidak mungkin terjadi. Rasa sakit saat melahirkan, serta pertaruhan nyawa yang dilakukan Bunda di meja operasi menunjukkan bahwa Bunda adalah pahlawan kehidupan sejati yang patut diapresiasi. Maka dari itu, menjaga kesehatan Bunda sangatlah penting karena kesehatan Bunda adalah kesehatan bangsa itu sendiri.

Kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya. Semahal apapun uang yang kita miliki takkan mampu kita nikmati tatkala kita terbaring sakit di ranjang. Hal ini tentu patut menjadi peringatan bagi Bunda dan kita semua bahwa menjaga kesehatan adalah suatu keharusan guna menjaga produktivitas dan kinerja dalam profesi yang kita geluti. Apalagi berbagai penyakit berbahaya terus berkembang biak seiring berjalannya waktu. Mutasi genetik akibat perubahan anomali cuaca yang tak menentu, seleksi alam yang membuat imunitas virus di dunia semakin kuat, dan kondisi tubuh yang lemah akibat masa pancaroba yang tak berkesudahan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kita untuk menjaga kesehatan. Dalam menyikapi hal ini, manusia pun tak tinggal diam. Pembuatan serum, vaksin, dan obat antibiotik untuk mengobati berbagai penyakit terus dilakukan. Akhirnya, angka kesembuhan dan kematian pun dapat didegradasi dengan signifikan.

Menyaksikan teknologi kesehatan yang semakin canggih, tentu upaya menjaga kesehatan Bunda bukanlah hal yang sulit. Tentu fasilitas rumah sakit yang semakin lengkap bukan juga berarti menjadi tempat rutin persinggahan Bunda tatkala sakit, bukan? Sama seperti pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati, Bunda pun dapat melakukan upaya serupa guna mendegradasi probabilitas terkena penyakit. Apalagi mengingat Bunda adalah tiang penyangga keluarga, Bunda harus tetap sehat dan bugar agar keluarga senantiasa terjaga dengan baik.

Dalam menjaga kesehatan, tentu Bunda harus mengetahui siapa saja musuh-musuh penyakit yang kerapkali menimpa Bunda di era modern ini dan mencari cara yang ampuh dan efektif dalam mencegah terjadinya penyakitnya ini pada tubuh Bunda. Yuk kita cermati bersama!

1. Kanker Payudara

Kanker payudara menjadi momok yang menakutkan bagi Bunda di seluruh belahan dunia. Bagaimana tidak? Kanker yang menggerogoti bagian vital tubuh Bunda ini sangat mematikan dan bisa membuat bagian berharga dalam tubuh Bunda diangkat demi menghentikan pertumbuhan tumor mematikan akibat kanker. Bahkan menurut WHO, kanker payudara merupakan jenis kanker dengan penderita nomor dua terbesar di dunia. Hal ini tentu harus membuat Bunda waspada dan menghindari kanker ini dengan melihat gejala-gejalanya.

Penyebab kanker payudara hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun diperkirakan kanker payudara disebabkan oleh pengaruh sejumlah faktor atau kombinasi beberapa faktor, seperti tubuh gagal membangun sistem pertahanan tubuh, payudara yang sering diremas atau dipencet, faktor gizi yang buruk pada makanan yang dimakan, penggunaan hormon estrogen (misalnya pada pengguna terapi estrogen replacement), minum alkohol dan merokok, faktor genetik dan riwayat keluarga (hubungan dengan gen tertentu), konsumsi lemak dan serat, radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas (tergantung dosis dan umur saat terkena paparan radiasi), obesitas pada wanita setelah menopause (diet berpengaruh terhadap keganasan sel kanker), dan perubahan sifat pertumbuhan sel payudara menjadi ganas (kankerpayudara.org).

Sementara itu, beberapa gejala awal kanker payudara adalah adanya benjolan pada payudara, puting susu masuk ke dalam (retraksi), salah satu puting susu tiba-tiba lepas atau hilang, kulit payudara terasa seperti terbakar, kulit payudara berubah warna (dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk), payudara mengeluarkan darah atau cairan (padahal tidak menyusui), bila tumor sudah besar muncul rasa sakit yang hilang dan timbul secara temporer.

Pada stadium awal, kanker payudara biasanya ditandai oleh adanya benjolan pada payudara yang berbeda dari biasanya. Benjolan tersebut akan terasa nyeri ketika ditekan atau mendapat tekanan. Benjolan tersebut akan berkembang terus menjadi besar dalam jangka waktu tertentu sehingga pada akhirnya membawa perubahan pada permukaan puting susu dan kulit pada daerah payudara.

Pada stadium berikutnya, muncul ulkus (borok) pada payudara untuk memperjelas suatu kanker pada payudara. Borok tersebut akan semakin membesar dan mendalam dalam waktu tertentu hingga pada akhirnya menghancurkan seluruh payudara. Ketika borok itu muncul pada payudara, maka payudara akan mudah berdarah dan terdapat bau busuk pada payudara.

Kanker payudara harus Bunda perangi dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan pencegahan preventif dengan melakukan pemeriksaan payudara secara berkala di kamar mandi. Dengan begitu, kesehatan Bunda tetap terjaga dan Bunda juga bisa turut menjaga kesehatan keluarga yang membutuhkan perhatian Bunda.

2. Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan jenis kanker paling mematikan yang menimpa Bunda di Indonesia. Setiap dua menit, diperkirakan seorang wanita meninggal karena jenis kanker yang satu ini. Kanker yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus) ini ditularkan melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi, baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Hal ini tentu harus membuat Bunda semakin waspada akan kanker serviks.

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut, yaitu munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal. Biasanya penderita kanker serviks banyak yang tidak tertolong karena tidak menyadari bahwa mereka sudah berada pada stadium lanjut.

Bunda tentu harus melakukan upaya pencegahan yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya menjaga sistem kekebalan tubuh dengan cara pola makan sehat yang kaya vitamin, seperti sayuran buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Kemudian menghindari merokok, tidak melakukan hubungan seks selama masa haid karena cara ini terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks, kemudian usahakan untuk selalu melakukan pembersihan organ intim guna mencegah bertumbuhnya kotoran penyakit.

3. Malnutrisi

Kesehatan Bunda adalah kesehatan bangsa. Hal ini akan sangat tampak pada penyakit yang satu ini. Kesehatan generasi penerus bangsa Indonesia akan sangat bergantung pada gizi dan nutrisi yang Bunda dapatkan pada masa kehamilan. Kurangnya asupan energi dan protein menjadi penyebab utama terjadinya malnutrisi pada balita di Indonesia. Tak heran banyak balita terlahir ke dunia dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, mulai dari mengidap cacat mental, autisme, busung lapar, kelainan organ tubuh, dan lain sebagainya karena malnutrisi.

Tentu memiliki balita yang sehat secara fisik dan mental adalah dambaan setiap keluarga. Maka dari itu, Bunda harus memenuhi asupan nutrisi dan gizi yang memadai agar bayi yang ada dalam kandungan senantiasa berada dalam kondisi yang sehat dan pertumbuhannya berlangsung secara optimal. Mengutip pernyataan Dr Aria Wibawa, SpOG (K) dari RSCM Kencana, Jakarta, “What you eat is your baby future‘‘. Terlihat dengan jelas untuk menggambarkan betapa pentingnya memperhatikan asupan makanan, baik sebelum dan selama kehamilan, juga setelah melahirkan.

Melihat hal ini, maka Bunda harus memenuhi kandungan gizi berikut agar mampu meminimalisir terjadinya penyakit ini pada sang buah hati.

- Kalori

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.

- Protein

Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.

- Folat (Asam Folat)

Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.

- Zat Besi

Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

- Zat Seng (Zinc)

Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.

- Kalsium

Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

- Vitamin C

Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

- Vitamin A

Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

Dengan memenuhi seluruh kandungan gizi ini diharapkan Bunda mampu menjaga kesehatan generasi bangsa di masa mendatang menjadi lebih baik dan cerdas.

4. Obesitas

Obesitas kini menjadi masalah yang menimpa generasi muda Indonesia. Penyakit yang disebabkan karena pola hidup anak-anak masa kini, yakni lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi, duduk di depan komputer atau main video game, dan sangat sedikit bergerak aktif membuat kegemukan berlebih menjadi mudah menyerang anak-anak. The Cleveland Clinic menyebutkan beberapa faktor penyebab obesitas pada anak-anak, diantaranya:
-Masalah genetis atau keturunan, ada sejarah medis keluarga mengalami obesitas.
-Tak banyak berolahraga.
-Makan makanan yang tak sehat.
-Meski jarang terjadi masalah hormonal bisa memicu obesitas anak.

Tentunya obesitas patut menjadi perhatian Bunda agar kesehatan dan masa depan buah hati terjaga dengan baik. Banyak orang mengatakan gemuk itu sehat, chubby, dan lucu. Tentu anggapan keliru ini harus diluruskan karena kegemukan pada anak ternyata memicu berbagai penyakit mematikan. Banyak anak dewasa ini yang mengidap kencing manis, stroke, asam urat, kolesterol, sakit jantung, dan lain sebagainya karena kelebihan berat badan.

Sebagai orang tua, Bunda harus memantau pola makan dan gaya hidup anak agar senantiasa terarah pada gaya hidup sehat. Kurangi makan junk food dan perbanyak makan sayuran perlu Bunda lakukan sejak dini agar anak tidak menderita obesitas. Selain itu, olahraga dan mengurangi waktu di depan komputer dan TV juga perlu dilakukan agar pembakaran lemak terus terjadi secara temporer. Diharapkan obesitas dapat kita atasi bersama dengan langkah-langkah preventif yang dilakukan.

Melihat keempat penyakit yang patut diwaspadai dewasa ini, maka sudah seyogianya Bunda dan semua wanita di Indonesia menyadari bahwa menjaga kesehatan adalah hal yang sangat penting. Maka dari itu, sudah seyogianya kita membangun sebuah gerakan yang mampu menjadi terobosan baru dalam menjaga kesehatan Bunda, kini dan nanti. Kita dapat mengimplementasikan Gerakan Bunda Sehat (Geranat) yang diharapkan mampu menggugah perhatian, kepedulian, dan meningkatkan kesadaran Bunda di Indonesia tentang pentingnya kesehatan Bunda.

Geranat dapat diterapkan dengan menjaring ibu-ibu rumah tangga yang ada di Indonesia untuk terlibat dan peduli pada perkembangan gizi dan nutrisi di Indonesia. Geranat dapat dikoordinasi oleh posyandu di setiap kota dengan memberikan penyuluhan dan konsultasi gizi gratis secara berkala guna menanggulangi penyakit yang mungkin diderita Bunda di masa mendatang. Geranat juga dapat diisi dengan mengadakan pengobatan gratis keliling dan pemberian nutrisi seimbang pada ibu hamil.

Tentu gerakan ini tidak akan berjalan tanpa adanya partisipasi aktif dari para Bunda di Indonesia. Maka dari itu, Geranat dapat diimplementasikan dengan mengusung tokoh masyarakat, khususnya wanita di setiap wilayah sebagai duta kesehatan. Sebagai duta kesehatan, Bunda bertugas untuk mempromosikan dan mengajak semua Bunda untuk ikut terlibat dalam Geranat. Guna memberikan dampak yang signifikan, setiap wilayah diperlombakan untuk senantiasa memiliki Bunda dan balita yang sehat. Tatkala itu terjadi, Bunda pasti akan peduli pada kesehatan dirinya sendiri.

Geranat juga tentu tidak menjadi monopoli wanita semata, tetapi juga laki-laki yang sudah menjadi suami. Sebagai suami yang baik, tentu memperhatikan kondisi dan kesehatan istri adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Selain mampu memenuhi kebutuhan materiil, suami juga diharapkan peduli dan perhatian pada kondisi fisik istrinya dengan senantiasa berinisiatif untuk mendorong Bunda berolahraga dan memasak makanan yang bernilai gizi tinggi. Dalam hal ini, suami dapat diberikan panduan makanan sehat tatkala istrinya melahirkan via e-mail berlangganan dari Gerakan Bunda Sehat (Geranat).

Suami dapat mempraktikkan panduan yang diberikan guna menjaga kesehatan istri dan buah hati. Tentu suami mana yang tidak bahagia jika istri dan buah hati lahir dalam kondisi yang sehat dan cerdas? Maka dari itu, Geranat harus bersama-sama dilakukan Bunda dan suami secara kolaboratif sebagai upaya preventif dan progresif dalam menjaga kesehatan bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Dalam hal ini, Nutrisi untuk Bangsa merupakan salah satu Geranat yang patut dipertahankan sebagai program CSR Sari Husada yang positif. Tentunya Geranat diharapkan mampu menyentuh setiap lapisan masyarakat agar kesehatan tidak menjadi monopoli masyarakat kalangan menengah, tetapi juga dapat menyentuh kalangan menengah ke bawah. Pengenalan akan kesehatan dan gaya hidup yang baik, kelak akan melahirkan generasi muda yang sehat. Maka dari itu, mari bersama-sama kita galakkan Geranat dan raih masa depan yang lebih baik dari kesehatan Bunda!

Referensi:
- http://www.go4healthylife.com/articles/3585/1/Inilah-Penyebab-Utama-Malnutrisi-pada-Anak/Page1.html
- http://obatherbaluntukeputihan.blogspot.com/2011/08/mengetahui-kanker-serviks-kanker-paling.html
- http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/11/29/http://www.blogger.com/img/blank.gifkanker-payudara-penyakit-mematikan-kaum-wanita/
- http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_Hamil.html
- http://nutrisiuntukbangsa.org/tentang-nutrisi-untuk-bangsa/

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba yang diadakan di http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/

No comments:

Post a Comment