Voting And Comment Competition
Bagi Anda yang memiliki teman, relasi, pendukung yang banyak di media jejaring sosial, Anda dapat bergabung dan mengikuti lomba voting dan komentar ini.
Lomba ini diselenggarakan untuk memberikan dukungan dan komentar positif bagi karya anak bangsa.
Syarat dan Ketentuan :
1. Peserta adalah Warga Negara Indonesia yang tinggal di wilayah nusantara (tidak dibatasi usia, jenis kelamin, profesi, dan lain sebagainya).
2. Peserta harus meng-add Daniel Dh (daniel.dh10@gmail.com) di Facebook sebagai teman untuk mendapat update lomba.
3. Peserta harus menjadi anggota www.virtualxbook.com dan mencari dukungan sebanyak-banyaknya lewat teman yang dimiliki di media jejaring sosial.
4. Klik icon Pena Cerdas KFC dan lihat semua karya. Dukungan Anda harus diberikan kepada cerpen karya Daniel Hermawan dengan judul “Berikan Aku Sebuah Arti”. Anda harus memberikan voting setiap hari. Operator membatasi maksimal 5 suara/hari. Semakin banyak Anda mengajak teman Anda untuk memberikan voting, semakin besar pula kemungkinan Anda untuk menang.
Komentar, kritik, dan saran Anda juga harus diberikan, baik melalui form yang disediakan di www.virtualxbook.com maupun melalui e-mail daniel.dh10@gmail.com.
Penilaian akan dipantau setiap hari. Laporkan aktivitas Anda selama memberikan dukungan. Jika Anda tidak memberikan informasi dukungan, maka poin Anda tidak bertambah.
5. Peserta wajib mendaftarkan diri dengan mengirimkan nama, alamat, no. telepon dan no. hp, e-mail ke daniel.dh10@gmail.com untuk mendaftar sebagai peserta.
6. Penilaian dilakukan berdasarkan :
Banyaknya voting yang dilakukan : 60%
Komentar positif yang diberikan : 20%
Banyaknya teman yang meng-add di Facebook : 20%
7. Lomba ini berlangsung mulai 24 Maret hingga 20 April 2010.
8. Hadiah yang akan diperebutkan peserta lomba, antara lain:
Juara 1 : Keyboard + Mouse + Micro Flashdisk 2 GB
Juara 2 : Mouse + Flashdisk 2 GB
Juara 3 : Headset + Flashdisk 2 GB
9. Lomba ini akan tetap diselenggarakan dengan jumlah peserta minimum 50 peserta yang mendaftar. Jika tidak memenuhi target, maka lomba akan dibatalkan.
10. Pemenang akan diumumkan pada 25 April 2010 dan akan dihubungi oleh pihak panitia via e-mail untuk pengiriman hadiah.
11. Pertanyaan lebih lanjut dapat disampaikan melalui e-mail daniel.dh10@gmail.com.
Selamat berkompetisi!
Wednesday, March 24, 2010
Bobotoh : Nyawa Persib
Sony Ericsson Extra Time – Telling Your Football Story
Bobotoh : Nyawa Persib
By. Daniel Hermawan
Apa jadinya jika pertandingan sepak bola diadakan tanpa pendukung? Tentu akan terkesan hambar dan tidak menarik untuk disimak. Sehebat apapun tim yang bertanding, tanpa adanya penonton tentu pertandingan tidak akan berjalan secara maksimal. Demikian pula Persib tanpa bobotoh setianya. Persib mendapat julukan Maung Bandung tentu karena adanya bobotoh.
Masih segar di ingatan saya, ketika dana Persib tidak lagi disokong oleh APBD Kota Bandung. Bobotohlah yang sibuk mencari dana dan sponsor lewat Viking. Viking adalah komunitas bobotoh Persib yang setia hadir di setiap ajang pertarungan Persib melawan tim-tim sepak bola daerah lainnya. Yang membuat saya terharu, ada seorang anak kecil yang rela menyisihkan sebagian uang jajannya demi eksistensi Persib yang waktu itu dilanda kesulitan finansial. Sungguh solidaritas dan rasa cinta yang tinggi pada Persib.
Rasa kagum saya pada bobotoh bertambah karena di setiap pertandingan Persib, selalu ada saja bobotoh yang hadir langsung di stadion lapangan, sekalipun berada di luar kota. Meskipun biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, mereka rela menonton dan memberikan dukungan untuk menguatkan mental pemain Persib. Ketika bertanding di Stadion Si Jalak Harupat yang menjadi kandang Persib, bobotoh rela menunggu berjam-jam untuk menyaksikan pertandingan Persib karena takut kehabisan tiket. Sungguh upaya yang sangat gigih demi mendukung tim sepak bola kesayangan barudak Bandung.
Berbagai atribut dan properti Persib pun dikenakan untuk menunjukkan kekompakan dan kebanggaan dalam mendukung tim Persib. Iringan angkot, truk, dan motor yang dikendarai para bobotoh pun berduyun-duyun ke Stadion Si Jalak Harupat tanpa komando ketika Persib akan bertanding di kandangnya. Bobotoh tetap setia meskipun hujan deras mengguyur Kota Bandung akhir-akhir ini.
Mungkin inilah keunikan dari dunia sepak bola di daerah saya. Bobotoh menjadi aliran darah yang menghidupkan nyawa Persib hingga saat ini. Persib menjadi ada sampai saat ini tentu berkat dukungan dari para bobotoh. Tak ada tim hebat, tanpa pendukung hebat. Persib bisa menduduki klasemen atas ISL saat ini tentu tak terlepas dari peran serta bobotoh.
Meskipun terkadang Persib tidak memberikan hasil yang diharapkan bobotoh, saya melihat bobotoh tetap setia mendukung tim pujaannya. Berbagai hiburan dan dukungan moril pun dilontarkan melalui media jejaring sosial, media massa, dan spanduk-spanduk lainnya. Ketika Kosin dan Suchao harus kembali ke Negeri Gajah Putih untuk mendukung timnya, bobotoh dengan setia mengantarkan kepergiannya ke airport.
Tak heran jika banyak pemain nasional yang ingin singgah di Persib untuk menikmati atmosfer bobotoh yang begitu kental. Markus Horison, contohnya. Ia ingin menikmati antusiasme bobotoh yang tidak didapatkannya dari tim manapun. Dukungan bobotoh adalah bara api yang membakar hati setiap pemain Persib. Yel-yel dan semboyan Persib yang unik selalu terlontar dari bibir para bobotoh yang berharap tim kesayangannya dapat menjuarai ISL tahun ini.
Saya tertarik mengamati lingkungan sekitar ketika Persib akan bertanding. Hampir setiap sudut jalan dipenuhi oleh bobotoh. Semua TV menayangkan pertandingan langsung Persib yang ditayangkan salah satu stasiun televisi terkemuka di Indonesia. Jalan-jalan Bandung terasa lenggang dan puluhan kepala memenuhi sebuah TV kecil, baik tua maupun muda.
Melihat fenomena unik ini, saya bangga menjadi orang Bandung yang bisa menyaksikan tindak tanduk bobotoh, yang memberi warna tersendiri bagi dunia sepak bola di Indonesia. Saya yakin stadion Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan juga masih belum cukup untuk menampung jumlah bobotoh, seandainya Persib menggelar pertandingan di sana.
~ oOo ~
Bobotoh : Nyawa Persib
By. Daniel Hermawan
Apa jadinya jika pertandingan sepak bola diadakan tanpa pendukung? Tentu akan terkesan hambar dan tidak menarik untuk disimak. Sehebat apapun tim yang bertanding, tanpa adanya penonton tentu pertandingan tidak akan berjalan secara maksimal. Demikian pula Persib tanpa bobotoh setianya. Persib mendapat julukan Maung Bandung tentu karena adanya bobotoh.
Masih segar di ingatan saya, ketika dana Persib tidak lagi disokong oleh APBD Kota Bandung. Bobotohlah yang sibuk mencari dana dan sponsor lewat Viking. Viking adalah komunitas bobotoh Persib yang setia hadir di setiap ajang pertarungan Persib melawan tim-tim sepak bola daerah lainnya. Yang membuat saya terharu, ada seorang anak kecil yang rela menyisihkan sebagian uang jajannya demi eksistensi Persib yang waktu itu dilanda kesulitan finansial. Sungguh solidaritas dan rasa cinta yang tinggi pada Persib.
Rasa kagum saya pada bobotoh bertambah karena di setiap pertandingan Persib, selalu ada saja bobotoh yang hadir langsung di stadion lapangan, sekalipun berada di luar kota. Meskipun biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, mereka rela menonton dan memberikan dukungan untuk menguatkan mental pemain Persib. Ketika bertanding di Stadion Si Jalak Harupat yang menjadi kandang Persib, bobotoh rela menunggu berjam-jam untuk menyaksikan pertandingan Persib karena takut kehabisan tiket. Sungguh upaya yang sangat gigih demi mendukung tim sepak bola kesayangan barudak Bandung.
Berbagai atribut dan properti Persib pun dikenakan untuk menunjukkan kekompakan dan kebanggaan dalam mendukung tim Persib. Iringan angkot, truk, dan motor yang dikendarai para bobotoh pun berduyun-duyun ke Stadion Si Jalak Harupat tanpa komando ketika Persib akan bertanding di kandangnya. Bobotoh tetap setia meskipun hujan deras mengguyur Kota Bandung akhir-akhir ini.
Mungkin inilah keunikan dari dunia sepak bola di daerah saya. Bobotoh menjadi aliran darah yang menghidupkan nyawa Persib hingga saat ini. Persib menjadi ada sampai saat ini tentu berkat dukungan dari para bobotoh. Tak ada tim hebat, tanpa pendukung hebat. Persib bisa menduduki klasemen atas ISL saat ini tentu tak terlepas dari peran serta bobotoh.
Meskipun terkadang Persib tidak memberikan hasil yang diharapkan bobotoh, saya melihat bobotoh tetap setia mendukung tim pujaannya. Berbagai hiburan dan dukungan moril pun dilontarkan melalui media jejaring sosial, media massa, dan spanduk-spanduk lainnya. Ketika Kosin dan Suchao harus kembali ke Negeri Gajah Putih untuk mendukung timnya, bobotoh dengan setia mengantarkan kepergiannya ke airport.
Tak heran jika banyak pemain nasional yang ingin singgah di Persib untuk menikmati atmosfer bobotoh yang begitu kental. Markus Horison, contohnya. Ia ingin menikmati antusiasme bobotoh yang tidak didapatkannya dari tim manapun. Dukungan bobotoh adalah bara api yang membakar hati setiap pemain Persib. Yel-yel dan semboyan Persib yang unik selalu terlontar dari bibir para bobotoh yang berharap tim kesayangannya dapat menjuarai ISL tahun ini.
Saya tertarik mengamati lingkungan sekitar ketika Persib akan bertanding. Hampir setiap sudut jalan dipenuhi oleh bobotoh. Semua TV menayangkan pertandingan langsung Persib yang ditayangkan salah satu stasiun televisi terkemuka di Indonesia. Jalan-jalan Bandung terasa lenggang dan puluhan kepala memenuhi sebuah TV kecil, baik tua maupun muda.
Melihat fenomena unik ini, saya bangga menjadi orang Bandung yang bisa menyaksikan tindak tanduk bobotoh, yang memberi warna tersendiri bagi dunia sepak bola di Indonesia. Saya yakin stadion Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan juga masih belum cukup untuk menampung jumlah bobotoh, seandainya Persib menggelar pertandingan di sana.
~ oOo ~
Sunday, March 14, 2010
Sekolah : IQ, EQ, dan SQ
Kompetisi Blog IST AKPRIND 2010 Tingkat SMA
Topik : Kegiatan Siswa di Sekolah
Sekolah : IQ, EQ, dan SQ
By. Daniel Hermawan
Aktivitas sekolah saya terbilang cukup padat setiap harinya. Sekolah yang diadakan selama 5 hari dalam seminggu membuat pelajaran yang harus kami ikuti semakin banyak. Hal ini juga membuat banyak PR dan ulangan yang harus kami hadapi setiap minggunya. Tak jarang hal ini membuat siswa merasa jenuh. Sebagian siswa mengikuti bimbingan belajar untuk mengimbangi materi pelajaran yang belum dimengerti di sekolah. Itulah gambaran umum aktivitas sekolah yang dapat dikatakan “favorit” di Kota Kembang.
Setiap hari kami memulai kegiatan belajar mengajar pada pukul 06.30 WIB tepat. Bagi siswa yang terlambat akan dikenakan sanksi berupa squat jump dan push up, juga jika melebihi ketentuan dapat dikenakan skorsing. Kami memulai kegiatan dengan doa pagi yang diadakan secara sentral dan pembacaan renungan pagi. Pelajaran pun dimulai dan diselingi istirahat pada pukul 09.10 WIB dan 12.10 WIB. Kegiatan belajar mengajar berakhir pada pukul 13.50 WIB setiap hari. Bagi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler, pukul 15.10 WIB adalah jam pulang sekolah bagi mereka.
Di tengah kesibukan kegiatan belajar mengajar, sekolah saya menyempatkan pengadaan kegiatan tambahan untuk meningkatkan IQ, EQ, dan SQ pelajar. Dari segi IQ, diadakan kegiatan akademis yang berlangsung secara intrakurikuler dan ekstrakurikuler setiap harinya. Dari segi EQ, sekolah saya mengadakan pembinaan karakter dan live in ke rumah penduduk di pedesaan untuk melatih jiwa kepemimpinan siswa. Terakhir, dari segi SQ, sekolah saya mengadakan kebaktian doa pagi setiap harinya, juga kebaktian rutin setiap minggu untuk melengkapi iman dan ketaqwaan siswa pada Tuhan.
Tak jarang sekolah kami mengadakan seminar, kegiatan OSIS, dan program majalah sekolah setiap bulannya. Seminar yang diadakan antara lain seminar tentang pendidikan luar negeri dan sex education. Sementara kegiatan OSIS yang diadakan meliputi pemilihan ketua OSIS secara voting, pesta rakyat (PeRak), Natal, Valentine, Paskah, dan pekan olahraga antar kelas (PORAK). Majalah sekolah yang kami terbitkan adalah Majalah Fokus.
Saya menyadari pemenuhan aspek IQ, EQ, dan SQ di sekolah sudah diterapkan secara intensif untuk melengkapi kehidupan pelajar. Sesuai visi lembaga BPK Penabur “Iman, Ilmu, dan Pelayanan”, sekolah saya sudah melengkapi dan mengamalkan visi secara optimal. Berbagai kegiatan siswa di sekolah ini diharapkan dapat membangun karakter dan kepintaran siswa secara akademis dan non akademis guna menciptakan kader-kader penerus bangsa.
Please visit :
www.akprind.ac.id
http://siblog.akprind.ac.id
~ oOo ~
Topik : Kegiatan Siswa di Sekolah
Sekolah : IQ, EQ, dan SQ
By. Daniel Hermawan
Aktivitas sekolah saya terbilang cukup padat setiap harinya. Sekolah yang diadakan selama 5 hari dalam seminggu membuat pelajaran yang harus kami ikuti semakin banyak. Hal ini juga membuat banyak PR dan ulangan yang harus kami hadapi setiap minggunya. Tak jarang hal ini membuat siswa merasa jenuh. Sebagian siswa mengikuti bimbingan belajar untuk mengimbangi materi pelajaran yang belum dimengerti di sekolah. Itulah gambaran umum aktivitas sekolah yang dapat dikatakan “favorit” di Kota Kembang.
Setiap hari kami memulai kegiatan belajar mengajar pada pukul 06.30 WIB tepat. Bagi siswa yang terlambat akan dikenakan sanksi berupa squat jump dan push up, juga jika melebihi ketentuan dapat dikenakan skorsing. Kami memulai kegiatan dengan doa pagi yang diadakan secara sentral dan pembacaan renungan pagi. Pelajaran pun dimulai dan diselingi istirahat pada pukul 09.10 WIB dan 12.10 WIB. Kegiatan belajar mengajar berakhir pada pukul 13.50 WIB setiap hari. Bagi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler, pukul 15.10 WIB adalah jam pulang sekolah bagi mereka.
Di tengah kesibukan kegiatan belajar mengajar, sekolah saya menyempatkan pengadaan kegiatan tambahan untuk meningkatkan IQ, EQ, dan SQ pelajar. Dari segi IQ, diadakan kegiatan akademis yang berlangsung secara intrakurikuler dan ekstrakurikuler setiap harinya. Dari segi EQ, sekolah saya mengadakan pembinaan karakter dan live in ke rumah penduduk di pedesaan untuk melatih jiwa kepemimpinan siswa. Terakhir, dari segi SQ, sekolah saya mengadakan kebaktian doa pagi setiap harinya, juga kebaktian rutin setiap minggu untuk melengkapi iman dan ketaqwaan siswa pada Tuhan.
Tak jarang sekolah kami mengadakan seminar, kegiatan OSIS, dan program majalah sekolah setiap bulannya. Seminar yang diadakan antara lain seminar tentang pendidikan luar negeri dan sex education. Sementara kegiatan OSIS yang diadakan meliputi pemilihan ketua OSIS secara voting, pesta rakyat (PeRak), Natal, Valentine, Paskah, dan pekan olahraga antar kelas (PORAK). Majalah sekolah yang kami terbitkan adalah Majalah Fokus.
Saya menyadari pemenuhan aspek IQ, EQ, dan SQ di sekolah sudah diterapkan secara intensif untuk melengkapi kehidupan pelajar. Sesuai visi lembaga BPK Penabur “Iman, Ilmu, dan Pelayanan”, sekolah saya sudah melengkapi dan mengamalkan visi secara optimal. Berbagai kegiatan siswa di sekolah ini diharapkan dapat membangun karakter dan kepintaran siswa secara akademis dan non akademis guna menciptakan kader-kader penerus bangsa.
Please visit :
www.akprind.ac.id
http://siblog.akprind.ac.id
~ oOo ~
Saturday, March 13, 2010
Menyongsong Era Digitalisasi
Kompetisi Blog IST AKPRIND 2010 Tingkat SMA
Topik : Pemanfaatan Sains dan Teknologi dan Seni di Sekolah
Menyongsong Era Digitalisasi
By. Daniel Hermawan
Sains dan teknologi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita dewasa ini. Hampir seluruh aktivitas manusia melibatkan bantuan teknologi. Tak heran jika abad ke-21 disebut sebagai era digitalisasi, di mana teknologi berperan vital dalam pembangunan suatu bangsa.
Konsep inilah yang mendasari sekolah saya, SMAK 1 BPK Penabur Bandung dalam memanfaatkan teknologi sebagai sarana penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat dari berbagai fasilitas yang disediakan sekolah bagi guru dan siswa, seperti komputer dan perangkat multimedia di setiap kelas, jaringan WiFi atau internet gratis, perpustakaan yang dilengkapi fasilitas komputer dan internet, dan masih banyak lainnya.
Tak ketinggalan, pemanfaatan sains dan seni dalam mengembangkan kreativitas dan kompetensi pelajar, khususnya siswa yang memilih jurusan IPA. Sekolah kami mengadakan kegiatan laboratorium setiap minggunya untuk melengkapi teori yang diperoleh di kelas dengan praktek. Komposisi praktek dan teori di kelas adalah 60 : 40. Sementara dalam bidang seni, sekolah sudah mengadakan pagelaran seni yang dikenal dengan Malam Pagelaran Seni (MPS) di Dago Tea House pada 9-10 Oktober 2009 dengan bintang tamu Kerispatih. Kegiatan ini merangsang siswa untuk berkreasi dalam band, dance, kabaret, dan berbagai bidang lainnya. Kemampuan berorganisasi dan peran serta sebagai panitia acara menjadi pengalaman berharga bagi siswa yang terlibat dalam acara ini.
Kegiatan seni yang akan kami adakan pada tahun ini, antara lain White Day pada 13 Maret 2010 dan SMART (SMAK 1 Art Night) sekaligus Reuni Akbar Ulang Tahun SMAK 1 ke-45 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung.
Berikut akan saya jelaskan lebih lanjut, ketiga aspek utama dalam pendidikan SMAK 1 BPK Penabur Bandung:
I. Teknologi
Dari segi teknologi, SMAK 1 dapat dikatakan unggul dibandingkan sekolah-sekolah pada umumnya. Hampir 70% dalam proses pembelajaran sekolah saya menggunakan media power point dan multimedia yang ada di kelas. Guru menyampaikan materi pelajaran dan memberikan siswa waktu untuk mencatat teori yang diberikan. Saya menilai metode ini sangat tepat untuk diterapkan di sekolah agar siswa yang duduk di bangku paling belakang tidak merasa dirugikan karena tidak dapat melihat tulisan di papan tulis dengan jelas. Metode power point juga mengurangi penggunaan kapur tulis dan tidak mengotori ruangan kelas.
SMAK 1 juga menerapkan sistem digitalisasi dalam penilaian siswa. Nilai ulangan harian, Tes Tengah Semester, Pra Tes Akhir Semester, dan Tes Akhir Semester diolah secara komputerisasi, sehingga memudahkan penghitungan dan pemasukan nilai. Sistem ini juga membuat guru dan siswa menjunjung tinggi aspek kejujuran karena nilai yang dimasukkan tidak dapat diubah, sehingga menampilkan penguasaan konsep dasar yang dimiliki pelajar apa adanya.
Tak ketinggalan pelajaran Komputer yang sangat diminati siswa. Saat ini, kami sedang mempelajari cara pembuatan website dengan menggunakan Dreamweaver. Kami juga mempelajari konsep editing foto, pembuatan game sederhana, dan pembuatan ilustrasi dengan Adobe Photoshop dan Macromedia Flash. Dari pelajaran ini, kami mendapatkan pengetahuan website yang lengkap untuk diimplementasikan kelak di dunia karier. Ada juga ekstrakurikuler Komputer yang mempelajari bahasa pemograman, baik Delphi, Pascal, dan lain sebagainya.
Sekolah kami juga dilengkapi dengan teknologi CCTV. CCTV berfungsi untuk mengontrol kondisi lorong dan sudut sekolah yang dilalui siswa, guru, karyawan, dan orang luar sekolah dalam menjaga keamanan. CCTV yang ada saat ini sudah menunjukkan fungsinya secara maksimal. Sekolah kami berhasil menangkap pelaku pencurian barang berharga yang ada di lingkungan sekolah. Teknologi ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Berbagai prestasi di bidang teknologi juga sudah diraih sekolah saya. Sebut saja juara kompetisi pemrograman se-Kota Bandung hingga medali perunggu Olimpiade Komputer internasional. Data ini menunjukkan bahwa pemahaman dan penguasaan siswa sekolah saya dapat dikatakan baik dan berada di atas rata-rata.
II. Sains
Dari segi sains, SMAK 1 telah menelurkan orang-orang handal dalam berbagai kompetisi. Sebut saja Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diadakan baru-baru ini. Seluruh perwakilan siswa yang diikutsertakan dalam OSN masuk dan lolos seleksi ke tingkat Provinsi Jawa Barat. Penghargaan paling bergengsi yang sekolah saya miliki di bidang sains, antara lain medali perunggu pada Olimpiade Matematika Internasional di Bremen, Jerman.
Kegiatan belajar mengajar seputar sains juga terlihat dari aktivitas laboratorium bagi siswa yang ada dalam program IPA. Berbagai praktikum diterapkan berdasarkan teori dasar yang diterapkan di sekolah. Laboratorium yang ada di sekolah saya mencakup laboratorium Biologi, Kimia, dan Fisika. Kami mendapat perbekalan berharga untuk menjadi calon peneliti masa depan.
Ekstrakurikuler sains merupakan ekstrakurikuler dengan peminat terbanyak terbanyak di sekolah saya. Ekstrakurikuler ini mencakup bidang Kimia, Fisika, dan Biologi. Penghargaan demi penghargaan telah kami peroleh dari berbagai kompetisi sains. Sebut saja juara umum cerdas cermat kedokteran yang diadakan Universitas Padjajaran, juara lomba Kimia, dan berbagai perlombaan lainnya.
Sekolah kami juga menerapkan konsep Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dalam pendidikan sains. Kami ditugasi untuk membawa 1 tanaman dalam menghijaukan lingkungan sekolah. Kami juga diharuskan memantau perkembangan dan pertumbuhan tanaman tersebut. Secara keseluruhan, sekolah kami dapat dikatakan sekolah terunggul di bidang sains se-Kota Bandung.
III. Seni
Dari segi seni, sekolah kami sudah menjadi pionir bagi kegiatan seni sekolah-sekolah di Kota Bandung. Sebut saja, Valentine Night yang diadakan pertama kalinya pada tahun 2004 membuat sekolah lain mengikuti dan meniru konsep serupa dalam merayakan hari kasih sayang ini. Kami juga sudah menggelar puluhan pegelaran seni dengan konsep unik dan bintang tamu ternama.
Sekolah kami memfasilitasi siswa yang berbakat di bidang seni dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang terlibat meliputi dance, band, tamborin, paduan suara, dan wushu. Siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler juga akan ditampilkan dalam kegiatan besar sekolah, seperti akreditasi sekolah, HUT sekolah, dan berbagai pagelaran seni.
Belum lama ini, sekolah kami mengadakan Malam Pagelaran Seni (MPS) di Dago Tea House pada 9-10 Oktober 2009 dengan bintang tamu Kerispatih. Pagelaran ini menampilkan kebolehan dan keluwesan siswa SMAK 1 di bidang seni, baik band, dance, kabaret, dan menyanyi. Tak ketinggalan White Day yang akan dilaksanakan pada 13 Maret 2010 dan SMART (SMAK 1 Art Night) pada bulan Agustus 2010 yang merupakan acara pagelaran seni terbesar sepanjang sejarah SMAK 1.
Umumnya siswa sangat antusias dalam memeriahkan kegiatan berbau seni ini. Tak jarang banyak siswa yang diminta mengisi suatu acara tertentu di luar sekolah berkat penampilan mereka di pagelaran seni. Tentu dalam hal ini sekolah sudah menyalurkan bakat dan minat siswa di bidang seni.
Pada akhirnya, ketiga bidang ini saling melengkapi satu dengan yang lainnya di era digitalisasi ini. Semoga pemanfaatan sains, teknologi, dan seni yang ada di sekolah dapat turut mendidik dan melengkapi siswa dengan pengetahuan dan kemampuan baru di samping pendidikan secara akademis.
Please visit :
www.akprind.ac.id
http://siblog.akprind.ac.id
~ oOo ~
Topik : Pemanfaatan Sains dan Teknologi dan Seni di Sekolah
Menyongsong Era Digitalisasi
By. Daniel Hermawan
Sains dan teknologi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita dewasa ini. Hampir seluruh aktivitas manusia melibatkan bantuan teknologi. Tak heran jika abad ke-21 disebut sebagai era digitalisasi, di mana teknologi berperan vital dalam pembangunan suatu bangsa.
Konsep inilah yang mendasari sekolah saya, SMAK 1 BPK Penabur Bandung dalam memanfaatkan teknologi sebagai sarana penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat dari berbagai fasilitas yang disediakan sekolah bagi guru dan siswa, seperti komputer dan perangkat multimedia di setiap kelas, jaringan WiFi atau internet gratis, perpustakaan yang dilengkapi fasilitas komputer dan internet, dan masih banyak lainnya.
Tak ketinggalan, pemanfaatan sains dan seni dalam mengembangkan kreativitas dan kompetensi pelajar, khususnya siswa yang memilih jurusan IPA. Sekolah kami mengadakan kegiatan laboratorium setiap minggunya untuk melengkapi teori yang diperoleh di kelas dengan praktek. Komposisi praktek dan teori di kelas adalah 60 : 40. Sementara dalam bidang seni, sekolah sudah mengadakan pagelaran seni yang dikenal dengan Malam Pagelaran Seni (MPS) di Dago Tea House pada 9-10 Oktober 2009 dengan bintang tamu Kerispatih. Kegiatan ini merangsang siswa untuk berkreasi dalam band, dance, kabaret, dan berbagai bidang lainnya. Kemampuan berorganisasi dan peran serta sebagai panitia acara menjadi pengalaman berharga bagi siswa yang terlibat dalam acara ini.
Kegiatan seni yang akan kami adakan pada tahun ini, antara lain White Day pada 13 Maret 2010 dan SMART (SMAK 1 Art Night) sekaligus Reuni Akbar Ulang Tahun SMAK 1 ke-45 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung.
Berikut akan saya jelaskan lebih lanjut, ketiga aspek utama dalam pendidikan SMAK 1 BPK Penabur Bandung:
I. Teknologi
Dari segi teknologi, SMAK 1 dapat dikatakan unggul dibandingkan sekolah-sekolah pada umumnya. Hampir 70% dalam proses pembelajaran sekolah saya menggunakan media power point dan multimedia yang ada di kelas. Guru menyampaikan materi pelajaran dan memberikan siswa waktu untuk mencatat teori yang diberikan. Saya menilai metode ini sangat tepat untuk diterapkan di sekolah agar siswa yang duduk di bangku paling belakang tidak merasa dirugikan karena tidak dapat melihat tulisan di papan tulis dengan jelas. Metode power point juga mengurangi penggunaan kapur tulis dan tidak mengotori ruangan kelas.
SMAK 1 juga menerapkan sistem digitalisasi dalam penilaian siswa. Nilai ulangan harian, Tes Tengah Semester, Pra Tes Akhir Semester, dan Tes Akhir Semester diolah secara komputerisasi, sehingga memudahkan penghitungan dan pemasukan nilai. Sistem ini juga membuat guru dan siswa menjunjung tinggi aspek kejujuran karena nilai yang dimasukkan tidak dapat diubah, sehingga menampilkan penguasaan konsep dasar yang dimiliki pelajar apa adanya.
Tak ketinggalan pelajaran Komputer yang sangat diminati siswa. Saat ini, kami sedang mempelajari cara pembuatan website dengan menggunakan Dreamweaver. Kami juga mempelajari konsep editing foto, pembuatan game sederhana, dan pembuatan ilustrasi dengan Adobe Photoshop dan Macromedia Flash. Dari pelajaran ini, kami mendapatkan pengetahuan website yang lengkap untuk diimplementasikan kelak di dunia karier. Ada juga ekstrakurikuler Komputer yang mempelajari bahasa pemograman, baik Delphi, Pascal, dan lain sebagainya.
Sekolah kami juga dilengkapi dengan teknologi CCTV. CCTV berfungsi untuk mengontrol kondisi lorong dan sudut sekolah yang dilalui siswa, guru, karyawan, dan orang luar sekolah dalam menjaga keamanan. CCTV yang ada saat ini sudah menunjukkan fungsinya secara maksimal. Sekolah kami berhasil menangkap pelaku pencurian barang berharga yang ada di lingkungan sekolah. Teknologi ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Berbagai prestasi di bidang teknologi juga sudah diraih sekolah saya. Sebut saja juara kompetisi pemrograman se-Kota Bandung hingga medali perunggu Olimpiade Komputer internasional. Data ini menunjukkan bahwa pemahaman dan penguasaan siswa sekolah saya dapat dikatakan baik dan berada di atas rata-rata.
II. Sains
Dari segi sains, SMAK 1 telah menelurkan orang-orang handal dalam berbagai kompetisi. Sebut saja Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diadakan baru-baru ini. Seluruh perwakilan siswa yang diikutsertakan dalam OSN masuk dan lolos seleksi ke tingkat Provinsi Jawa Barat. Penghargaan paling bergengsi yang sekolah saya miliki di bidang sains, antara lain medali perunggu pada Olimpiade Matematika Internasional di Bremen, Jerman.
Kegiatan belajar mengajar seputar sains juga terlihat dari aktivitas laboratorium bagi siswa yang ada dalam program IPA. Berbagai praktikum diterapkan berdasarkan teori dasar yang diterapkan di sekolah. Laboratorium yang ada di sekolah saya mencakup laboratorium Biologi, Kimia, dan Fisika. Kami mendapat perbekalan berharga untuk menjadi calon peneliti masa depan.
Ekstrakurikuler sains merupakan ekstrakurikuler dengan peminat terbanyak terbanyak di sekolah saya. Ekstrakurikuler ini mencakup bidang Kimia, Fisika, dan Biologi. Penghargaan demi penghargaan telah kami peroleh dari berbagai kompetisi sains. Sebut saja juara umum cerdas cermat kedokteran yang diadakan Universitas Padjajaran, juara lomba Kimia, dan berbagai perlombaan lainnya.
Sekolah kami juga menerapkan konsep Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dalam pendidikan sains. Kami ditugasi untuk membawa 1 tanaman dalam menghijaukan lingkungan sekolah. Kami juga diharuskan memantau perkembangan dan pertumbuhan tanaman tersebut. Secara keseluruhan, sekolah kami dapat dikatakan sekolah terunggul di bidang sains se-Kota Bandung.
III. Seni
Dari segi seni, sekolah kami sudah menjadi pionir bagi kegiatan seni sekolah-sekolah di Kota Bandung. Sebut saja, Valentine Night yang diadakan pertama kalinya pada tahun 2004 membuat sekolah lain mengikuti dan meniru konsep serupa dalam merayakan hari kasih sayang ini. Kami juga sudah menggelar puluhan pegelaran seni dengan konsep unik dan bintang tamu ternama.
Sekolah kami memfasilitasi siswa yang berbakat di bidang seni dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang terlibat meliputi dance, band, tamborin, paduan suara, dan wushu. Siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler juga akan ditampilkan dalam kegiatan besar sekolah, seperti akreditasi sekolah, HUT sekolah, dan berbagai pagelaran seni.
Belum lama ini, sekolah kami mengadakan Malam Pagelaran Seni (MPS) di Dago Tea House pada 9-10 Oktober 2009 dengan bintang tamu Kerispatih. Pagelaran ini menampilkan kebolehan dan keluwesan siswa SMAK 1 di bidang seni, baik band, dance, kabaret, dan menyanyi. Tak ketinggalan White Day yang akan dilaksanakan pada 13 Maret 2010 dan SMART (SMAK 1 Art Night) pada bulan Agustus 2010 yang merupakan acara pagelaran seni terbesar sepanjang sejarah SMAK 1.
Umumnya siswa sangat antusias dalam memeriahkan kegiatan berbau seni ini. Tak jarang banyak siswa yang diminta mengisi suatu acara tertentu di luar sekolah berkat penampilan mereka di pagelaran seni. Tentu dalam hal ini sekolah sudah menyalurkan bakat dan minat siswa di bidang seni.
Pada akhirnya, ketiga bidang ini saling melengkapi satu dengan yang lainnya di era digitalisasi ini. Semoga pemanfaatan sains, teknologi, dan seni yang ada di sekolah dapat turut mendidik dan melengkapi siswa dengan pengetahuan dan kemampuan baru di samping pendidikan secara akademis.
Please visit :
www.akprind.ac.id
http://siblog.akprind.ac.id
~ oOo ~
Sunday, March 7, 2010
Bike To Campus : Green Lifestyle
Lomba Nokia Green Ambassador
Bike To Campus : Green Lifestyle
By. Daniel Hermawan
Sosoknya mungkin tidak ditemukan di layar kaca ataupun media massa. Namun ia selalu berprinsip, “Orang akan melihat apa yang kita lakukan, bukan apa yang kita katakan.”. Prinsip inilah yang menjadikannya seorang pesepeda sejati. Sejak duduk di bangku SMP, hingga kuliah di salah satu universitas ternama Indonesia di Bandung, ia selalu setia mengendarai sepedanya. Ialah Fendy Hermawan, seorang mahasiswa yang ingin menginspirasi orang lain untuk menggunakan sepeda lewat aktivitas bersepedanya.
Rasa kagum saya tidak berhenti sampai di sana. Fendy juga ternyata seorang pesepeda sejati. Di tengah musim hujan yang melanda Kota Bandung, Fendy tetap menggunakan sepedanya. Di antara banyaknya alat transportasi yang ada, ia memilih kendaraan yang ramah lingkungan. Berbeda dengan remaja seusianya yang memilih menggunakan motor ataupun mobil ke kampus dengan motivasi tertentu, bisa karena kebutuhan ataupun karena gengsi semata. Ia tetap mengayuh sepedanya di tengah era modern ini.
“Sepeda bisa mengurangi emisi gas karbon dioksida. Saya tidak mau menjadi orang munafik yang mengikrarkan gerakan peduli lingkungan tanpa dipraktekkan. Ini adalah wujud nyata komitmen saya dalam gerakan ini.” Demikian pernyataan Fendy ketika ditanyai seputar alasan menggunakan sepeda ke kampus. Ia juga mengatakan dengan mengendarai sepeda ke sekolah maupun tempat kerja, juga menjadi media untuk menyebarkan gerakan peduli lingkungan.
Di samping itu, bersepeda juga memiliki keuntungan tersendiri bagi diri kita. “Bersepeda adalah olahraga yang sehat dan murah. Tubuh kita akan dilatih untuk membakar kalor dan lemak berlebih. Berbeda dengan motor yang serba otomatis, sepeda melatih kekuatan kaki kita untuk mengayuh sepeda.” tambah Fendy ketika ditanya keuntungan bersepeda.
Fendy juga bercerita tentang pengalaman menariknya selama bersepeda. “Dengan bersepeda, saya bisa menjelajahi gang-gang kecil, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, dan tentunya menghemat uang jajan karena tidak usah membeli bensin. Modalnya cuma satu : Tekad. Tanpa tekad yang kuat, kebiasaan bersepeda yang kita lakukan akan terasa membosankan dan hambar.”
Lewat kisah Fendy di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa melestarikan lingkungan dan menyebarkan gerakan peduli lingkungan tidak harus selalu diidentikkan dengan aktivitas menanam pohon ataupun kegiatan yang berbau kehijau-hijauan. Cukup dengan menanamkan kebiasaan sederhana yang berdampak bagi lingkungan sebenarnya kita dapat membantu melestarikan lingkungan secara tidak langsung.
“Mulailah dari diri sendiri dan jadilah diri kamu sendiri.” demikian nasihat Fendy bagi para pecinta lingkungan yang ingin bersepeda. Kita tidak perlu menuntut orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan kita. Orang lain akan meneladani apa yang kita lakukan, jika kita melakukannya untuk kebaikan dengan niat dan kesungguhan hati. Sama seperti teladan yang diberikan Fendy, sebenarnya gaya hidup hijau dapat dimulai dari kegiatan yang dianggap sepele dan useless, tapi berdampak bagi lingkungan.
Kita bisa membuang sampah pada tempatnya, memakai produk yang dapat didaur ulang, memakai produk yang bisa dipakai berulang kali, membawa bekal dari rumah, dan sederet aktivitas kecil lain yang bisa mengubah Bumi menjadi hijau. Tidak perlu jauh-jauh untuk bermimpi menghilangkan dampak global warming. Setiap hal besar dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Dengan melakukan hal yang kecil, tentu kita bisa mengerjakan hal-hal yang besar dengan baik dan bertanggung jawab.
Banyak aktivis lingkungan di layar kaca mengikrarkan cara untuk melestarikan lingkungan. Saya rasa kita tidak perlu menjadi seperti mereka untuk menyebarkan gerakan peduli lingkungan ini. Just do it! Itulah kunci yang harus kita lakukan dari diri kita sendiri. Orang biasa seperti kita juga bisa berbuat sesuatu untuk Bumi, tidak hanya mereka yang menjadi sorotan publik.
Banyak orang sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam gerakan peduli lingkungan. Sekarang tugas kita adalah memilih. Memilih untuk terlibat dalam aksi pelestarian lingkungan ataukah menjadi penonton yang tidak mau terlibat dalam proses penyelamatan Bumi. Keputusan ada dalam diri kita masing-masing. Lingkungan hidup yang kita tinggali adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita ikuti jejak Fendy dalam kayuhan sepedanya!
~ oOo ~
Bike To Campus : Green Lifestyle
By. Daniel Hermawan
Sosoknya mungkin tidak ditemukan di layar kaca ataupun media massa. Namun ia selalu berprinsip, “Orang akan melihat apa yang kita lakukan, bukan apa yang kita katakan.”. Prinsip inilah yang menjadikannya seorang pesepeda sejati. Sejak duduk di bangku SMP, hingga kuliah di salah satu universitas ternama Indonesia di Bandung, ia selalu setia mengendarai sepedanya. Ialah Fendy Hermawan, seorang mahasiswa yang ingin menginspirasi orang lain untuk menggunakan sepeda lewat aktivitas bersepedanya.
Rasa kagum saya tidak berhenti sampai di sana. Fendy juga ternyata seorang pesepeda sejati. Di tengah musim hujan yang melanda Kota Bandung, Fendy tetap menggunakan sepedanya. Di antara banyaknya alat transportasi yang ada, ia memilih kendaraan yang ramah lingkungan. Berbeda dengan remaja seusianya yang memilih menggunakan motor ataupun mobil ke kampus dengan motivasi tertentu, bisa karena kebutuhan ataupun karena gengsi semata. Ia tetap mengayuh sepedanya di tengah era modern ini.
“Sepeda bisa mengurangi emisi gas karbon dioksida. Saya tidak mau menjadi orang munafik yang mengikrarkan gerakan peduli lingkungan tanpa dipraktekkan. Ini adalah wujud nyata komitmen saya dalam gerakan ini.” Demikian pernyataan Fendy ketika ditanyai seputar alasan menggunakan sepeda ke kampus. Ia juga mengatakan dengan mengendarai sepeda ke sekolah maupun tempat kerja, juga menjadi media untuk menyebarkan gerakan peduli lingkungan.
Di samping itu, bersepeda juga memiliki keuntungan tersendiri bagi diri kita. “Bersepeda adalah olahraga yang sehat dan murah. Tubuh kita akan dilatih untuk membakar kalor dan lemak berlebih. Berbeda dengan motor yang serba otomatis, sepeda melatih kekuatan kaki kita untuk mengayuh sepeda.” tambah Fendy ketika ditanya keuntungan bersepeda.
Fendy juga bercerita tentang pengalaman menariknya selama bersepeda. “Dengan bersepeda, saya bisa menjelajahi gang-gang kecil, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, dan tentunya menghemat uang jajan karena tidak usah membeli bensin. Modalnya cuma satu : Tekad. Tanpa tekad yang kuat, kebiasaan bersepeda yang kita lakukan akan terasa membosankan dan hambar.”
Lewat kisah Fendy di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa melestarikan lingkungan dan menyebarkan gerakan peduli lingkungan tidak harus selalu diidentikkan dengan aktivitas menanam pohon ataupun kegiatan yang berbau kehijau-hijauan. Cukup dengan menanamkan kebiasaan sederhana yang berdampak bagi lingkungan sebenarnya kita dapat membantu melestarikan lingkungan secara tidak langsung.
“Mulailah dari diri sendiri dan jadilah diri kamu sendiri.” demikian nasihat Fendy bagi para pecinta lingkungan yang ingin bersepeda. Kita tidak perlu menuntut orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan kita. Orang lain akan meneladani apa yang kita lakukan, jika kita melakukannya untuk kebaikan dengan niat dan kesungguhan hati. Sama seperti teladan yang diberikan Fendy, sebenarnya gaya hidup hijau dapat dimulai dari kegiatan yang dianggap sepele dan useless, tapi berdampak bagi lingkungan.
Kita bisa membuang sampah pada tempatnya, memakai produk yang dapat didaur ulang, memakai produk yang bisa dipakai berulang kali, membawa bekal dari rumah, dan sederet aktivitas kecil lain yang bisa mengubah Bumi menjadi hijau. Tidak perlu jauh-jauh untuk bermimpi menghilangkan dampak global warming. Setiap hal besar dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Dengan melakukan hal yang kecil, tentu kita bisa mengerjakan hal-hal yang besar dengan baik dan bertanggung jawab.
Banyak aktivis lingkungan di layar kaca mengikrarkan cara untuk melestarikan lingkungan. Saya rasa kita tidak perlu menjadi seperti mereka untuk menyebarkan gerakan peduli lingkungan ini. Just do it! Itulah kunci yang harus kita lakukan dari diri kita sendiri. Orang biasa seperti kita juga bisa berbuat sesuatu untuk Bumi, tidak hanya mereka yang menjadi sorotan publik.
Banyak orang sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam gerakan peduli lingkungan. Sekarang tugas kita adalah memilih. Memilih untuk terlibat dalam aksi pelestarian lingkungan ataukah menjadi penonton yang tidak mau terlibat dalam proses penyelamatan Bumi. Keputusan ada dalam diri kita masing-masing. Lingkungan hidup yang kita tinggali adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita ikuti jejak Fendy dalam kayuhan sepedanya!
~ oOo ~