AXIS Java Jazz Blog Competition – Gemini
Ketika Cinta Menyapa
“Anda tak akan pernah lelah bila cinta ada di hati. Cinta itu romantis. Jika Anda tak memilikinya, Anda bukanlah manusia…”
Kalimat tersebut diucapkan Carlos Santana saat tampil dalam AXIS Java Jazz Festival 2011 di Gedung Jakarta International Expo, Kemayoran pada Jumat, 4 Maret 2011 lalu. Pria kelahiran Meksiko, 20 Juli 1947 ini tampil di hadapan 10.000 penonton dengan topi putih dipadu dengan baju lengan panjang bercorak putih, kemerah-merahan, dan hitam-hitaman dengan penuh penghayatan.
Lagu Black Magic Woman, Gypsy Queen, Smooth dan Maria Maria yang menghantarkannya meraih Grammy Award yang dimainkan Santana sanggup membuat penonton terpukau dan larut dalam melodi-melodi romantis penuh cinta. Legenda musik jazz ini adalah satu dari puluhan musisi yang siap menunjukkan bakat dan aksi panggung mereka di panggung AXIS Java Jazz Festival 2011 yang bergengsi.
Panggung yang diisi oleh penampilan musisi ternama, seperti Joey deFrancesco Trio, Fourplay, Acoustic Alchemy, Corinne Bailey Rae, dan masih banyak lainnya ini sanggup meningkatkan penjualan tiket hingga mencapai angka 150.000 lembar. Ratusan ribu penonton yang menyaksikan AXIS Java Jazz Festival 2011 pun merasa puas dan rela merogoh kocek yang tidak sedikit demi menyaksikan pagelaran musik spektakuler tahun ini.
AXIS Java Jazz Festival tahun ini dapat dikatakan mampu menghadirkan warna universalitas jazz dalam setiap penampilannya. Warna Afrika dapat dirasakan lewat penampilan Marie Daulne dalam grupnya Zap Mama. Warna “timur” yang diwakili Timur Tengah juga ditampilkan personel Eastmania yang terdiri dari beragam suku dan bangsa. Sebut saja, Kamal Mussalam dari Abu Dhabi, Dwiki Dharmawan dari Indonesia, Rasya Rizq dari Suriah, Nasir Salamah dari Yordania, dan Israel Varela dari Meksiko. Hal ini menunjukkan bahwa jazz adalah musik untuk semua bangsa, bukan untuk suatu bangsa tertentu saja.
Penampilan Incognito, Brand New Heavies, dan Level 42 dapat dikatakan mampu menyedot perhatian hampir sebagian besar penonton karena jenis jazz yang ngepop. Selera masyarakat Indonesia yang menyukai jenis musik yang esay listening dan gampang dinyanyikan tentu menjadi rasa tersendiri dalam jazz. Sementara itu, penampilan jazz mainstream cenderung kurang diminati. Fenomena ini tampak kontras sekali selama tiga hari penyelenggaraan AXIS Java Jazz Festival 2011.
Pesan lain yang tergambar jelas dalam AXIS Java Jazz Festival tahun ini adalah bagaimana perdamaian diwujudnyatakan dalam sebuah alunan musik. Hal ini ditunjukkan Ron King Big Band yang tampil di Hall C2. Musik dan rasa cinta. Keduanya akan memancarkan keindahan akan adanya perdamaian di muka Bumi. Demikian juga penampilan Roberta Gambarini, penyanyi asal Toronto yang diiringi oleh David Garfield dan Abraham Laboriel yang menghadirkan warna-warna perdamaian lewat musik dan lagu.
Musisi tanah air pun tak mau ketinggalan. Dira J. Sugandi dan Sandhy Sandoro pun menunjukkan kebolehan mereka di panggung AXIS Java Jazz Festival. Dengan alunan musik yang pas dan berjiwa muda, mereka sanggup menghiptonis penonton. Kualitas mereka pun tak berbeda jauh dengan musisi mancanegara yang umumnya sudah terkenal hingga ke seluruh dunia. Panggung AXIS Java Jazz Festival menjadi bukti bahwa musisi Indonesia pun tidak boleh diremehkan begitu saja dalam menampilkan sebuah karya musik menjadi sesuatu yang bernilai seni tinggi.
Dira J. Sugandi, misalnya. Ia dipercaya untuk membawakan lagunya selama 60 menit sendiri. Penyanyi kelahiran Bandung, 29 Juli 1979 ini tampil dengan membawakan dua belas lagu, seperti Hand on Your Heart, Kucemburu, Bring it On, dan lain sebagainya. Teknik vokalnya yang mumpuni dan aksi panggung yang apik membuat penampilannya layak diacungi jempol. Penonton pun rasanya dibuat tak berkutik menikmati penampilan Dira J. Sugandi di antara sederet musisi ternama lainnya.
Slogan “Remarkable Indonesia, Harmony Under One Nation” rasanya tak berlebihan untuk menyampaikan aura maupun pesan dari penyelenggaraan AXIS Java Jazz Festival tahun ini. Diharapkan pesan perdamaian dan cinta di kalangan musisi, pengunjung, serta masyarakat terjalin dengan adanya konser jazz bergengsi ini. Jazz tidak hanya sekadar menjadi musik semata, tetapi menjadi sebuah mediator untuk menyampaikan perdamaian bagi dunia.
AXIS Java Jazz Festival juga menghadirkan AXIS privilege dan lounge AXIS yang memanjakan pengguna AXIS. Sebut saja, hidangan snack dan minuman gratis, sofa yang nyaman, dan ruang santai yang memanjakan pengunjung, khususnya pengguna AXIS yang lelah setelah seharian menyaksikan penampilan musisi AXIS Java Jazz Festival 2011. Ada juga penampilan AXIS Road To Java Jazz Festival Goes To School yang menampilkan aksi pelajar terpilih untuk memperebutkan hadiah jutaan rupiah. Mereka sanggup menjadi pusat perhatian di lounge AXIS dan menampilkan aksi terbaik untuk menghibur penonton yang ada.
Kemeriahan lain yang ada dalam AXIS Java Jazz Festival adalah adanya kegiatan seru di Twitter, seperti BB Hunt yang berhadiah BlackBerry Torch, Live Tweeting, Quizzes, dan masih banyak lainnya dengan berbagai hadiah menarik yang diberikan AXIS. Tentu semarak Java Jazz dapat dirasakan hingga ke pelosok negeri dengan adanya kegiatan ini. Ada juga kuis interaktif yang diadakan sepanjang acara dengan beragam hadiah menarik. Penonton yang aktif pasti tidak akan kecewa datang mengunjungi booth AXIS yang keren ini.
Suasana AXIS Java Jazz Festival tahun ini dapat dikatakan sangat padat. Food hall dan venue-venue yang berpartisipasi menjadi serbuan massa untuk menanyakan produk ataupun mencari makanan pengganjal perut. Meskipun harganya relatif mahal, food hall yang ada di sini cukup memenuhi tuntutan perut pengunjung yang tak henti-hentinya bosan menyaksikan penampilan musisi-musisi ternama dalam AXIS Java Jazz Festival. Keramaian yang ada di AXIS Java Jazz Festival juga membuktikan bahwa acara ini dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dan para penggemar musik jazz tanah air.
Kemeriahan dan aksi panggung yang memukau dalam AXIS Java Jazz Festival ini semoga dapat menjadi motivator dan katalisator bagi dunia musik Indonesia untuk memperluas wawasan akan penciptaan karya musik berkualitas. Di samping itu, pesan perdamaian dan cinta pun diharapkan akan terus melekat dalam hati para penonton dan tidak ikut berevaporasi seiring berakhirnya konser ini. Tentu kita percaya bahwa ketika cinta menyapa hati setiap penonton, maka perubahan pun dapat terjadi meski hanya lewat musik sekalipun.
No comments:
Post a Comment