Life Is A Book - Berbagi inspirasi dan kreasi lewat kata. Mengisi lembaran kehidupan dengan cerita dan kisah. Sebuah kumpulan memoar kehidupan dalam jejak waktu dan ruang. Selamat menjelajah dan menikmati petualangan literasi dalam setiap alurnya - Life Is A Book

Saturday, August 13, 2016

Medali Emas Bernama Penghargaan

Sodexo Blog Contest
Tema: "Seberapa Penting Sebuah Penghargaan Bagi Kamu?"




Medali Emas Bernama Penghargaan

edafile.com

Sepuluh tahun yang lalu, seorang remaja berperawakan kecil baru saja memasuki bangku SMP. Dengan semangat, ia mencari ruang kelas dan duduk di kursi yang kosong. Ini hari pertama sekolah di tempat yang baru. Bersama dengan teman-teman lain yang berasal dari berbagai SD unggulan di Kota Bandung, ia pun tampak antusias mengikuti sistem pendidikan baru di bangku SMP. Baginya, masuk SMP unggulan di Kota Bandung merupakan kebanggaan dan juga menjadi tantangan tersendiri.

           

Hari demi hari ia lewati di bangku SMP. Ia berusaha mengikuti semua mata pelajaran yang terbilang baru dengan sebaik-baiknya. Sayangnya, beberapa mata kuliah, seperti Bahasa Inggris, Fisika, dan Matematika membuatnya patah arang. Dalam ujian pertama Bahasa Inggris, ia bahkan mendapat nilai terendah sekelas karena salah mendengarkan instruksi guru Bahasa Inggrisnya. Belum lagi ulangan Fisika dan Matematika yang sulit terkadang membuatnya harus belajar lebih keras dan bahkan mengulang di ujian remedial karena tidak memenuhi nilai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM).

           

Di tengah keputusasaan yang melanda, ada sebuah pelajaran yang membuatnya terus termotivasi untuk belajar. Ya, Bahasa Indonesia sudah menjadi mata pelajaran favoritnya. Pernah guru Bahasa Indonesia menugaskan remaja ini membuat sebuah puisi. Bagi remaja ini, puisi adalah sebuah media yang sangat menyenangkan untuk menumpahkan kreasi dan permainan kata. Ia pun mengumpulkan puisi sederhana itu pada guru Bahasa Indonesia. Saat buku tugasnya dikembalikan, remaja ini sangat senang karena guru Bahasa Indonesia memberinya nilai 85.

           

Sejak saat itu, remaja ini bersemangat untuk pergi ke sekolah. Meskipun ada mata pelajaran yang dilalui dengan begitu sulit, ia selalu semangat tatkala pelajaran Bahasa Indonesia dimulai. Nilai 85 yang ia peroleh saat itu menjadi sebuah bahan bakar yang mendorongnya untuk terus berkarya. Tak jarang ia menuliskan puisi dan meminta guru Bahasa Indonesianya untuk memberi komentar dan masukan akan karyanya. Guru Bahasa Indonesia itu pun dengan senang hati membaca karya remaja polos itu.

           

Setelah lulus dan naik kelas, Bahasa Indonesia menjadi pelajaran favoritnya. Ketika duduk di kelas 2 SMP, ia bertemu guru Bahasa Indonesia yang mendorongnya untuk menuliskan opini ke media massa. Ia pun semakin mengasah kemampuan menulisnya. Berbagai tulisan pun mulai ia tuliskan, mulai dari puisi, cerpen, opini, dan artikel. Lewat produktivitas dan usaha yang tiada henti, berbagai tulisan pun mulai beredar di media massa. Guru Bahasa Indonesianya pun memberikan nilai 100 untuk setiap tulisan yang masuk media massa.

           

Singkat kata, remaja ini tumbuh sebagai penulis yang memenangkan banyak kompetisi, baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional. Ia pernah bertemu Ridwan Kamil, Mari Elka Pangestu, bahkan mewakili Indonesia untuk menghadiri sebuah konferensi di negeri Merlion karena tulisan yang dibuatnya. Mungkin cerita ini akan berbeda jika tak ada satupun guru yang memberinya penghargaan. Ia mungkin akan tumbuh sebagai remaja yang pemurung, depresi, dan pesimis karena banyaknya nilai merah yang harus diremedial karena standar pendidikan yang sulit.

           

Banyak orang mengartikan penghargaan adalah momen pemberian piala pada juara dalam sebuah kompetisi. Jauh dari itu, penghargaan adalah sebuah sikap yang menunjukkan kebanggaan akan usaha yang telah dilakukan orang lain. Tak perlu jauh-jauh, ucapan terima kasih yang kita berikan pada orang tua yang telah merawat dan membesarkan kita adalah wujud dari sebuah penghargaan.

           

Penghargaan adalah bahan bakar yang sangat ampuh untuk memberikan seseorang semangat dan motivasi yang memacunya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya percaya tidak ada satupun anak yang bodoh di sekolah. Semua anak memiliki potensinya masing-masing, hanya saja standarisasi pendidikan yang memberikan label bahwa anak yang memiliki nilai tinggi dalam mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi adalah anak yang cerdas membuat anak lain menjadi rendah diri.

           

Jika penghargaan di bangku sekolah diberikan dengan nilai yang bagus. Penghargaan pada orang tercinta dapat kita berikan dengan Voucher Belanja Sodexo. Voucher belanja nomor 1 di Indonesia ini memberikan kemudahan bagi orang yang kita cintai untuk berbelanja di lebih dari 14.000 outlet di Indonesia. Belum lagi banyak sekali Merchant Sodexo yang tergabung dalam jaringan Sodexo. Mereka yang kita cintai dapat membelanjakan Voucher Belanja Sodexo dengan kepuasan maksimal, serta mendapat penghargaan yang nyata.

           

Saya percaya bahwa penghargaan adalah sebuah elemen yang penting dalam kehidupan manusia. Penghargaan bukanlah soal memuji apa yang dicapai, melainkan bagaimana memotivasi usaha seseorang yang sedang berjalan untuk mencapai suatu target. Lewat penghargaan, siapapun seolah mendapat medali emas dalam kehidupan. Penghargaan memberikan kepercayaan diri, motivasi, serta kerja keras yang tiada henti karena percaya akan kemampuan yang mereka miliki.

bisnismoo.com
Remaja polos itu pun tidak akan menjadi seorang yang besar tanpa penghargaan yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesianya di bangku SMP. Maka, penghargaan sangatlah penting bagi remaja berperawakan kecil itu. Remaja kecil itu adalah aku.


~ oOo ~

No comments:

Post a Comment