Life Is A Book - Berbagi inspirasi dan kreasi lewat kata. Mengisi lembaran kehidupan dengan cerita dan kisah. Sebuah kumpulan memoar kehidupan dalam jejak waktu dan ruang. Selamat menjelajah dan menikmati petualangan literasi dalam setiap alurnya - Life Is A Book

Sunday, March 7, 2010

Bike To Campus : Green Lifestyle

Lomba Nokia Green Ambassador

Bike To Campus : Green Lifestyle
By. Daniel Hermawan

Sosoknya mungkin tidak ditemukan di layar kaca ataupun media massa. Namun ia selalu berprinsip, “Orang akan melihat apa yang kita lakukan, bukan apa yang kita katakan.”. Prinsip inilah yang menjadikannya seorang pesepeda sejati. Sejak duduk di bangku SMP, hingga kuliah di salah satu universitas ternama Indonesia di Bandung, ia selalu setia mengendarai sepedanya. Ialah Fendy Hermawan, seorang mahasiswa yang ingin menginspirasi orang lain untuk menggunakan sepeda lewat aktivitas bersepedanya.

Rasa kagum saya tidak berhenti sampai di sana. Fendy juga ternyata seorang pesepeda sejati. Di tengah musim hujan yang melanda Kota Bandung, Fendy tetap menggunakan sepedanya. Di antara banyaknya alat transportasi yang ada, ia memilih kendaraan yang ramah lingkungan. Berbeda dengan remaja seusianya yang memilih menggunakan motor ataupun mobil ke kampus dengan motivasi tertentu, bisa karena kebutuhan ataupun karena gengsi semata. Ia tetap mengayuh sepedanya di tengah era modern ini.
“Sepeda bisa mengurangi emisi gas karbon dioksida. Saya tidak mau menjadi orang munafik yang mengikrarkan gerakan peduli lingkungan tanpa dipraktekkan. Ini adalah wujud nyata komitmen saya dalam gerakan ini.” Demikian pernyataan Fendy ketika ditanyai seputar alasan menggunakan sepeda ke kampus. Ia juga mengatakan dengan mengendarai sepeda ke sekolah maupun tempat kerja, juga menjadi media untuk menyebarkan gerakan peduli lingkungan.

Di samping itu, bersepeda juga memiliki keuntungan tersendiri bagi diri kita. “Bersepeda adalah olahraga yang sehat dan murah. Tubuh kita akan dilatih untuk membakar kalor dan lemak berlebih. Berbeda dengan motor yang serba otomatis, sepeda melatih kekuatan kaki kita untuk mengayuh sepeda.” tambah Fendy ketika ditanya keuntungan bersepeda.

Fendy juga bercerita tentang pengalaman menariknya selama bersepeda. “Dengan bersepeda, saya bisa menjelajahi gang-gang kecil, bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, dan tentunya menghemat uang jajan karena tidak usah membeli bensin. Modalnya cuma satu : Tekad. Tanpa tekad yang kuat, kebiasaan bersepeda yang kita lakukan akan terasa membosankan dan hambar.”

Lewat kisah Fendy di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa melestarikan lingkungan dan menyebarkan gerakan peduli lingkungan tidak harus selalu diidentikkan dengan aktivitas menanam pohon ataupun kegiatan yang berbau kehijau-hijauan. Cukup dengan menanamkan kebiasaan sederhana yang berdampak bagi lingkungan sebenarnya kita dapat membantu melestarikan lingkungan secara tidak langsung.

“Mulailah dari diri sendiri dan jadilah diri kamu sendiri.” demikian nasihat Fendy bagi para pecinta lingkungan yang ingin bersepeda. Kita tidak perlu menuntut orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan kita. Orang lain akan meneladani apa yang kita lakukan, jika kita melakukannya untuk kebaikan dengan niat dan kesungguhan hati. Sama seperti teladan yang diberikan Fendy, sebenarnya gaya hidup hijau dapat dimulai dari kegiatan yang dianggap sepele dan useless, tapi berdampak bagi lingkungan.
Kita bisa membuang sampah pada tempatnya, memakai produk yang dapat didaur ulang, memakai produk yang bisa dipakai berulang kali, membawa bekal dari rumah, dan sederet aktivitas kecil lain yang bisa mengubah Bumi menjadi hijau. Tidak perlu jauh-jauh untuk bermimpi menghilangkan dampak global warming. Setiap hal besar dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Dengan melakukan hal yang kecil, tentu kita bisa mengerjakan hal-hal yang besar dengan baik dan bertanggung jawab.

Banyak aktivis lingkungan di layar kaca mengikrarkan cara untuk melestarikan lingkungan. Saya rasa kita tidak perlu menjadi seperti mereka untuk menyebarkan gerakan peduli lingkungan ini. Just do it! Itulah kunci yang harus kita lakukan dari diri kita sendiri. Orang biasa seperti kita juga bisa berbuat sesuatu untuk Bumi, tidak hanya mereka yang menjadi sorotan publik.

Banyak orang sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam gerakan peduli lingkungan. Sekarang tugas kita adalah memilih. Memilih untuk terlibat dalam aksi pelestarian lingkungan ataukah menjadi penonton yang tidak mau terlibat dalam proses penyelamatan Bumi. Keputusan ada dalam diri kita masing-masing. Lingkungan hidup yang kita tinggali adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita ikuti jejak Fendy dalam kayuhan sepedanya!

~ oOo ~

1 comment:

  1. Artikel ini juga bisa dibaca di http://nokiagreenambassador.kompasiana.com/2010/03/07/nokia-green-ambassador-bike-to-campus-green-lifestyle/#comments. Terima kasih.

    ReplyDelete